BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif

Bosan Buka Puasa dengan Gorengan dan Es Campur, Yuk Coba 5 Resep Sajian Nusantara Berikut

Kompas.com - 08/04/2022, 15:31 WIB
Hotria Mariana,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Azan maghrib menjadi hal yang dinanti umat Islam setiap hari saat Ramadhan. Pasalnya, momen tersebut menandakan kewajiban menjalankan ibadah puasa pada hari itu telah selesai.

Biasanya, gorengan dan es campur dipilih sebagai menu buka puasa. Namun, mengingat #DiIndonesiaAja begitu kaya akan kuliner, tak ada salahnya mengganti menu tersebut dengan sajian Nusantara lain. Misalnya, es pleret, loloh cemcem, ikan asem pedas, rabeg kambing, dan sei sapi.

Dengan cita rasa yang begitu khas dari penggunaan rempah dan bumbu asli Indonesia, seluruh hidangan itu bakal membuat momen buka puasa berbeda dari biasanya. Berikut Kompas.com rangkumkan resepnya dari berbagai sumber.

Baca juga: Apa Itu Es Pleret, Minuman Jadul dari Tepung Beras dan Sirup Frambos?

1. Es Pleret

Es pleret.Indonesia Travel Es pleret.

Ketika mengetikkan “rekomendasi kuliner di sekitar Candi Borobudur”, es pleret akan keluar sebagai salah satu hasilnya. Wajar saja jika internet merekomendasikan demikian. Pasalnya, minuman ini terbilang populer di sana. Tepatnya di Magelang, Jawa Tengah (Jateng).

Bukan tanpa alasan es pleret tersohor di daerah tersebut. Selain menyegarkan, minuman ini juga memiliki cita rasa unik, yakni manis dan gurih hasil perpaduan pleret, santan, serta sirup gula.

Dengan sensasi seperti itu, tak ada salahnya mencoba resep es pleret sebagai menu buka puasa di rumah. Mana tahu, kerinduanmu akan jalan-jalan ke kawasan Candi Borobudur juga bisa terobati.

Bahan pleret:

  • 150 gram tepung beras
  • 50 gram tepung sagu
  • 200 mililiter (ml) air hangat
  • Garam secukupnya

Bahan sirup:

  • 300 gram gula merah
  • 600 ml air
  • 2 lembar daun pandan
  • 1/2 sendok teh (sdt) garam

Kuah santan:

  • 200 ml santan cair (gunakan air matang untuk perasan airnya)
  • 1/2 sdt garam
  • 2 lembar daun pandan

Cara membuat:

  1. Campur semua bahan sirup. Rebus sambil diaduk hingga mendidih. Dinginkan.
  2. Untuk membuat pleret, campurkan tepung beras, tepung sagu, dan garam. Tuang air hangat sambil diuleni. Bentuk adonan menjadi bulat pipih dan beri sedikit cekungan di tengahnya.
  3. Rebus semua pleret yang sudah dibuat ke dalam air mendidih. Masak hingga terapung, lalu angkat.
  4. Masukkan pleret ke dalam sirup dan beri santan secukupnya. Kemudian, tambahkan es batu. Sajikan.

Baca juga: Mengintip Pesona Desa Penglipuran di Bali, Desa Terbersih Ketiga di Dunia

2. Loloh Cemcem

Loloh cemcem, jamu berbahan dasar daun cemcem dengan rasa unik khas Desa Penglipuran, Bali.Sonora Bali/Joni Putra Loloh cemcem, jamu berbahan dasar daun cemcem dengan rasa unik khas Desa Penglipuran, Bali.

Tubuh yang bugar menjadi salah satu kunci kelancaran menjalankan ibadah puasa saat Ramadhan. Hal ini bisa didapat dengan mengonsumsi asupan sehat, seperti loloh cemcem, sajian jamu khas Bali, tepatnya dari Desa Penglipuran, Kabupaten Bangli.

Cemcem berasal dari kata kecemcem (Spondias pinnata) yang merupakan kedondong hutan. Tanaman ini tumbuh liar di Pulau Dewata. Hanya saja, bagian yang diolah menjadi jamu adalah daunnya.

Meski disebut jamu, loloh cemcem punya cita rasa berbeda dari jamu pada umumnya. Dalam satu tegukan, kamu akan merasakan asam, asin, manis, pedas, dan sedikit kecut. Kombinasi ini membuat loloh cemcem kerap disebut minuman “nano-nano”. Penasaran? Berikut resepnya.

Bahan:

  • 1 genggam daun cemcem muda, cuci bersih
  • 1 sendok makan (sdm) perasan asam jawa
  • Garam secukupnya
  • 1 buah cabai
  • 40 gram gula merah
  • 400 ml air
  • 1 butir kelapa muda (opsional), ambil dagingnya saja

Cara membuat:

  1. Tumbuk daun cemcem yang sudah dibersihkan hingga halus. Tambahkan air, lalu saring.
  2. Haluskan gula merah, garam, dan cabai. Campurkan ke dalam air perasan daun cemcem tadi. Saring kembali.
  3. Tambahkan perasan asam jawa dan daging kelapa muda. Aduk hingga rata. Sajikan.

Baca juga: 5 Spot Wisata dengan Pemandangan Luar Biasa di Bintan

3. Ikan Asem Pedas

Ikan asem pedas khas Bintan dengan kuah merah yang pekat. Ikan asem pedas khas Bintan dengan kuah merah yang pekat.

Hidangan Nusantara selanjutnya yang cocok dijadikan sebagai menu berbuka adalah ikan asem pedas khas Bintan, Kepulauan Riau. Sesuai namanya, sajian ini memiliki cita rasa asam dan pedas sehingga terasa nikmat di lidah, apalagi jika disantap dengan nasi hangat.

Ikan yang digunakan pada pembuatan menu tersebut biasanya kakap atau ungar. Selain manis, tekstur daging kedua ikan tersebut juga lembut. Namun, pastikan ikan diolah dalam keadaan segar dan tidak perlu digoreng.

Bahan:

  • 1 kilogram (kg) ikan kakap atau ikan ungar
  • 100 gram nanas
  • 100 gram terong ungu
  • 10 siung bawang merah
  • 4 siung bawang putih
  • 1 batang serai
  • 2 sdt air asam jawa
  • 30 buah cabai merah kering
  • 1 sentimeter (cm) kunyit
  • 1 cm jahe
  • Garam secukupnya
  • Penyedap rasa secukupnya

Cara membuat:

  1. Rendam cabai merah kering hingga lembut.
  2. Haluskan bawang merah, bawang putih, jahe, serai, dan kunyit, serta cabai kering tadi.
  3. Rebus air secukupnya. Masukkan bumbu, lalu aduk hingga rata.
  4. Setelah mendidih, masukan ikan dan masak hingga matang.
  5. Masukan terong dan nanas. Aduk hingga rata.
  6. Tambahkan garam dan penyedap rasa sesuai selera. Koreksi rasa, sajikan.

Baca juga: Serunya Bersepeda di Pantai Tanjung Lesung

4. Rabeg Kambing

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Wong Cilegon (@wongcilegonasli)

Rabeg kambing merupakan kuliner khas Banten. Jadi, ketika berlibur ke sana, misalnya di Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, kamu akan direkomendasikan untuk mencicipi hidangan tersebut.

Secara visual, rabeg kambing mirip dengan tongseng. Hanya saja, sajian ini tidak menggunakan santan. Sementara dari segi rasa, hidangan tersebut didominasi manis, gurih, pedas, serta kaya akan rempah.

Menurut kepercayaan masyarakat setempat, rabeg telah menjadi menu istimewa sejak kepemimpinan Sultan Maulana Hasanuddin pada abad ke-16. Tak heran, hidangan ini sering muncul di hajatan atau acara adat.

Untuk diketahui, rabeg kambing akan semakin nikmat jika disantap dengan nasi uduk bersama emping dan acar timun. Berikut resepnya.

Bahan:

  • 200 gram usus kambing, bersihkan, kepang, dan ikat bagian ujungnya
  • 200 gram daging iga kambing, potong-potong
  • 100 gram hati kambing, potong kotak
  • 5 cm jahe, memarkan
  • 3 batang serai, ambil putihnya, memarkan
  • 5 lembar daun jeruk, buang tulangnya
  • 1.500 ml air
  • 8 siung bawang merah, iris tipis
  • 2 cm jahe, iris tipis
  • 2 buah cabai merah keriting, haluskan
  • 1 buah tomat merah, potong-potong
  • 2 sdt garam
  • 1 sdt merica bubuk
  • 2 sdt gula merah, sisir halus
  • 6 butir cengkih
  • 2 cm kayu manis
  • 1/2 sdt pala bubuk
  • 1.000 ml air
  • 25 ml kecap manis
  • 2 sdm minyak untuk menumis
  • 2 sdm bawang merah goreng untuk taburan

Cara membuat:

  1. Rebus usus kambing, daging kambing, dan hati kambing bersama jahe, serai, serta daun jeruk hingga matang. Angkat dan tiriskan.
  2. Panaskan minyak. Tumis bawang merah, jahe, dan cabai merah sampai harum. Tambahkan daging kambing, usus kambing, dan hati kambing. Aduk rata.
  3. Masukkan tomat, garam, merica bubuk, gula merah, cengkih, kayu manis, dan pala bubuk. Aduk rata.
  4. Tuang air. Masak di atas api kecil sampai bumbu meresap sempurna. Tambahkan kecap manis. Aduk rata.
  5. Sajikan dengan taburan bawang merah goreng.

Baca juga: 5 Destinasi Super Prioritas Indonesia yang Wajib Dikunjungi Minimal Sekali Seumur Hidup

 5. Sei Sapi

Sei sapi. Sei sapi.

Sebagian orang mungkin sudah tak asing dengan sei sapi. Sebab, hidangan khas Nusa Tenggara Timur (NTT) ini tengah naik daun. Eksistensi kedai khusus yang menjual menu tersebut pun bermunculan.

Sei dalam bahasa NTT berarti asap. Jadi, ketika diaplikasikan di dunia kuliner, kata tersebut merujuk pada teknik pengolahan makanan, yakni diasap.

Pengasapan bertujuan untuk menghilangkan lemak pada daging sehingga ketika matang, teksturnya cenderung jadi padat.

Di daerah asalnya, sei umumnya menggunakan daging babi. Namun, seiring waktu, bahan utama menu ini dimodifikasi menjadi daging sapi agar bisa dikonsumsi oleh orang banyak.

Meski sei sapi bisa dibeli, tak ada salahnya mencoba membuat sei sapi sendiri di rumah untuk menu buka puasa. Terlebih, pembuatannya terbilang mudah.

Bahan sei:

  • 250 gram daging sapi bagian has

Bumbu marinasi:

  • 2 siung bawang putih, cincang halus
  • Garam secukupnya
  • Merica secukupnya

Cara membuat:

  1. Siapkan tungku api untuk mengasap daging sapi.
  2. Campurkan bumbu marinasi dan daging sapi. Diamkan selama 15-20 menit atau hingga bumbu meresap sempurna ke dalam daging.
  3. Asapkan daging sapi di atas tungku selama kurang lebih 1 jam atau hingga matang lalu angkat.
  4. Iris tipis-tipis daging sei. Sajikan bersama rebusan sayur daun singkong atau daun pepaya, serta sambal luat atau matah.

Baca juga: Kemenpar Genjot Sektor Ekonomi Kreatif melalui #BeliKreatifLokal

Selain mencoba resep di atas, tak ada salahnya juga untuk #BeliKreatifLokal dari pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) setempat. Dengan begitu, tak hanya perekonomian lokal dan nasional yang terbantu, tapi juga pahala selama Ramadhan bisa bertambah.

Terlebih, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, kualitas produk ekraf Indonesia tidak kalah dengan produk luar negeri.

“Bangga buatan Indonesia artinya tidak sekadar bangga, tapi juga membeli. Jangan jadi ‘Rohali’ (rombongan hanya lihat-lihat) atau ‘Rohana’ (rombongan hanya nanya-nanya). Semua harus jadi ‘Rojali’ (rombongan jadi belanja dan beli),” ajak Sandiaga, seperti dikutip dari Tribun News, Minggu (3/4/2022).

Untuk meramaikan Ramadhan 2022, tidak ada salahnya pula mengikuti sayembara Ambassador Kampung Sini (Akamsi) yang diadakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Persyaratannya kompetisi tersebut terbilang mudah, yakni cukup unggah foto atau video yang menampilkan pesona lingkungan sekitar tempat tinggalmu ke Instagram dan tag akun @pesona.indonesia.

Ada beragam hadiah menarik yang disediakan Kemenparekraf. Sebut saja, uang tunai, iPhone 13 Pro Max, dan saldo e-wallet bernilai jutaan rupiah.

Untuk ketentuan lebih lanjut mengenai sayembara Akamsi dan berbagai informasi menarik seputar #WonderfulIndonesia, jangan lupa ikuti akun Instagram @pesona.indonesia dan TikTok @pesonaindonesia.


Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com