KOMPAS.com - Schmaltz terbuat dari lemak ayam yang dimasak hingga menghasilkan minyak. Minyak ini dapat digunakan untuk menumis atau memasak aneka hidangan.
Penggunaannya mirip seperti minyak sayur atau butter. Perbedaannya hanya pada segi penyimpanannya.
Jika dibandingkan dengan minyak sayur, menyimpan minyak ayam lebih tricky. Pasalnya, minyak ini mudah tengik karena kandungan lemaknya.
Baca juga:
Berikut cara menyimpan minyak ayam dikutip dari beberapa sumber.
Dikutip dari Splendid Table minyak ayam atau schmaltz sebaiknya disimpan dalam wadah tertutup, seperti jar atau stoples kaca.
Kemudian, beri plastik pada permukaan dan tutupnya agar lebih rapat. Jika ingin lebih lama, bisa pula dibungkus dengan kertas timah atau aluminium foil.
Hal ini dilakukan untuk mencegah kerusakan baik pada rasa dan aromanya.
Baca juga:
Dilansir dari Cooking Nytimes minyak ayam atau schmaltz harus disimpan di kulkas jika ingin tahan lama. Cara ini dapat membuatnya bertahan sekitar satu minggu.
Dalam rentan waktu tersebut minyak ayam akan tetap segar dan tidak bau tengik. Namun teksturnya tidak lagi cair, biasanya berubah agak padat seperti ghee.
Namun tak perlu khawatir, karena minyak tersebut dapat dilelehkan dulu sebelum digunakan untuk memasak.
Baca juga:
Jika ingin lebih lama minyak ayam atau schmaltz dapat disimpan di dalam freezer. Ketahannya bisa sampai enam bulan jika suhunya stabil.
Baiknya bekukan pula dengan stoples kecil agar minyak ayam tidak sering keluar masuk kulkas. Lalu, bisa pula diberi segel pada tutupnya supaya lebih awet.
Baca juga: 3 Bahan Pengganti Butter untuk Bikin Kue dan Roti
View this post on Instagram
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.