Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masakan Bali Sering Pakai Bumbu Rajang daripada Bumbu Halus, Ini Alasannya...

Kompas.com - 16/03/2022, 21:04 WIB
Krisda Tiofani,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Makanan khas Bali banyak dibuat menggunakan bumbu rajang dibandingkan dengan bumbu yang dihaluskan.

Bumbu rajang biasa disebut dengan base rajang di Bali. Persis seperti namanya, bumbu ini hanya dicincang tanpa penghalusan sama sekali.

Ada alasan khusus mengapa orang bali lebih menyukai bumbu rajang. Executive Chef di Renaissance Bali Uluwatu Resort & Spa I Made Wisnu Adiyatma menjelaskannya kepada Kompas.com, Selasa (15/3/2022).

Menurut Wisnu, dahulu orang Bali belum mengenal alat untuk menghaluskan bumbu yang kini sudah banyak digunakan.

"Pada waktu itu kita belum mengenal yang namanya peralatan kayak blender, food processor, dan sebagainya," kata Wisnu.

Executive Chef Aston Denpasar Hotel & Convention Center I Komang Aryana juga mengatakan hal serupa.

"Baru sekarang-sekarang saja kan ada alat itu. Dulu tidak ada blender dan chopper. Dirajang benar-benar bumbunya," kata Komang.

Baca juga:

"Yang otentik itu, yang bagus itu bumbu balinya dirajang," tambah Komang saat dihubungi Kompas.com pada Selasa (1/15/2022).

Selain itu, aroma dan cita rasa yang didapatkan dari bumbu rajang dinilai lebih kuat dibandingkan bumbu halus.

"Biasanya kalau dicincang kasar, jus atau sari makanan itu kan belum benar-benar ke luar. Jadi bumbunya itu masih bisa kita rasakan. Pas waktu diiris itu, bahan dasar bumbunya itu mengeluarkan aroma," jelas Wisnu.

Sementara ketika dihaluskan menggunakan blender, bumbu yang digunakan akan mengeluarkan cairan dan menguap ketika dimasak.

"Biasanya ketika dipanaskan, dia mendidih dan menguap. Jadi aromanya pun menguap bersama si air yang menguap ini, aromanya pun hilang begitu saja karena dia menguap bersama udara," tutur Wisnu.

Komang mengatakan, bumbu rajang juga akan lebih cepat menyerap ke dalam masakan seperti ayam betutu, dibandingkan dengan bumbu halus.

"Pada saat diblender, air (dalam bumbu) itu sudah habis duluan. Jadi kurang menyerap untuk bumbunya. Justru betutu yang bumbunya melekat dan terserap ke ayamnya itu pakai bumbu otentik," jelas Komang.

"Makanya orang bali pada umumnya akan prefer menggunakan bumbu yang dicincang dibandingkan dengan bumbu yang diblender atau digiling," ujar Wisnu.

Baca juga:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com