Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/02/2022, 07:32 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

Sumber yabai

KOMPAS.com - Kamu pernah mencicipi rumput laut tipis yang biasa digunakan untuk menggulung nasi sushi atau onigiri? Rumput laut tersebut namanya nori. 

Di antara banyak jenis rumput laut, nori adalah salah satu yang paling populer. Tidak hanya karena rasanya yang enak dan kaya serat, keberadaannya pun mudah ditemukan di pasaran.

Dilansir dari laman Yabai, istilah nori digunakan merujuk pada berbagai jenis rumput laut seperti wakame, kombu, dan hijiki. 

Nori berasal dari abad ke delapan dan dianggap sebagai bentuk perpajakan di Jepang pada tahun 703. Seiring berjalannya waktu nori mulai dinikmati dan diolah sebagai bahan makanan.

Nori mulai diolah di Provinsi Hitachi pada tahun 721 dan Provinsi Izumo dari tahun 713 hingga 733.

Masyarakat Izumo mengamati bagaimana proses pengeringan rumput laut yang nanti akan diolah menjadi sumber makanan. 

Baca juga:

Sejarah nori

Awalnya nori tidak disajikan seperti yang kita jumpai saat ini. Nori diproses dan dikonsumsi dalam bentuk pasta. Seiring berkembangnya teknologi dan munculnya proses pembuatan kertas pada Zaman Edo, nori mulai diolah berbentuk lembaran tipis.

Namun, perkembangan nori di Jepang mengalami penurunan yang besar setelah terjadinya Perang Dunia II. Hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang siklus hidup tanaman.

Pada saat itu masyarakat Jepang masih membudidayakan nori secara tradisional, tapi cara tersebut tidak efektif untuk ketersediaan nori sebagai barang komersial.

Bangkitnya budidaya nori di Jepang dimulai berkat Kathleen Mary Drew-Baker, seorang phycologist Inggris yang menemukan cara membudidayakan ganggang porphyra umbilicalis. 

Dari penemuan Kathleen Baker, para ilmuwan Jepang kemudian mulai mengembangkan dan menerapkan penyemaian buatan untuk budidaya rumput laut. 

Baca juga:

Ilustrasi rumput laut kering.SHUTTERSTOCK/ inewsfoto Ilustrasi rumput laut kering.

Produksi nori

Nori merupakan jenis rumput laut dari ganggang merah yang dikenal sebagai Pyropia. Rumput laut yang bisa dimakan hidup di laut, sehingga para petani Jepang mulai menanam Pyropia di laut menggunakan jaring gantung di permukaan air. 

Metode proses menanam nori ini disebut juga sebagai proses penyemaian. Pertumbuhan nori relatif cepat, yaitu sekitar 45 hari mulai dari menyemai hingga proses panen.

Setelah dipanen dari laut, rumput laut kemudian dikeringkan dengan cara dipangggang lalu dibentuk seperti lembaran setipis kertas. Nori biasanya dibentuk berukuran 17 X 20 sentimeter dengan berat sekitar tiga gram.

Hampir sebagian besar perairan di Jepang digunakan untuk produksi nori. Lebih dari 600 kilometer persegi perairan di Jepang bisa menghasilkan sekitar 350.000 ton nori per tahun.

Tidak hanya Jepang, ada beberapa negara yang juga menjadi produsen rumput laut, salah satunya China.

Meskipun jumlah rumput laut yang dihasilkan China hanya sepertiga dari produksi Jepang, tetapi China mampu bersaing dengan produk dan harga jual yang lebih rendah.

Baca juga:

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Foodplace (@my.foodplace)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com