Apa Itu Ayam Cincane, Olahan Ayam Khas Samarinda?

KOMPAS.com - Ada beragam sajian khas Kalimantan Timur. Salah satunya adalah ayam cincane yang berasal dari Samarinda.

Executive Chef Aston Hotel Samarinda Haris Zestya Wardana mengatakan, ayam cincane merupakan sajian yang dibuat dari bumbu cincane.

"Cincane itu kan sebenarnya bumbu ya, bumbu khas Samarinda. Samarinda itu punya cincane, sedangkan kalau di Tenggarong itu sambal gence, kalau di Bontang itu sambal gami," jelas Haris.

Menurut Haris, bumbu cincane cocok dipadukan dengan ayam. Hal ini yang membuat istilah ayam cincane dikenal luas dibandingkan dengan bumbu itu sendiri.

Meski begitu, Haris menuturkan, bumbu cincane juga cocok dimasak bersama bahan lain. Salah satunya adalah ikan patin.

"Saya sempat bikin ikan patin bakar bumbu cincane tetapi harus hati-hati bakar ikan patinnya karena lengket," kata Haris saat dihubungi Kompas.com, Selasa (25/1/2022).

"Ikannya dibumbui dulu, dibakar, baru dikasih bumbu cincane," tambahnya.

Baca juga:

• Resep Bubur Asyura khas Tahun Baru Islam di Kalimantan Selatan, Terbuat dari 41 Bahan
• Resep Gegicak, Kue Khas Kalimantan Bertabur Kelapa Parut
• Resep Soto Banjar Asli, Makanan Khas Kalimantan Selatan

Bisa dibuat dari bumbu dasar merah atau putih

shutterstock ilustrasi bumbu dasar merah

Haris menjelaskan, bumbu cincane bisa dibuat dari bumbu dasar merah atau bumbu dasar putih, sesuai dengan selera.

"Bumbunya sesuai selera ya, kalau mau pedas pakai yang merah, kalau tidak mau pedas ya pakai bumbu putih," kata Haris.

"Cuma bedanya, (bumbu cincane) pakai gula merah, air asam, terus dikasih terasi. Biasanya kan kalau bumbu merah gak pakai terasi, ini pake," sambungnya.

Air asam yang digunakan untuk membuat bumbu cincane adalah rendaman air dan asam jawa.

Semua bumbu yang digunakan untuk membuat cincane, kecuali air asam, harus dihaluskan terlebih dahulu, lalu ditumis.

"Ditumis sampai dia ke luar minyak dan matang. Kita masukkan air asam sampai benar-benar reduce dan bumbu dan minyak itu pisah, itu baru matang," ucap Haris.

Bumbu khas Samarinda yang memiliki cita rasa manis dan asam, serta aroma terasi ini kemudian bisa dibalur ke bahan makanan yang sudah matang, seperti ayam dan ikan.

Baca juga:

• Mencoba Ayam Geprek dengan Kuah Tongseng yang Hits di Yogyakarta
• Cerita Sukses Geprek Bu Made Yogyakarta, Olah 50 Kg Ayam Per Hari
• Beda Ayam Geprek dan Ayam Gepuk, Salah Satunya di Penyajiannya

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

A post shared by Foodplace (@my.foodplace)