Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dewi Roti Semarang, Usaha Kue Kering sejak 1967, Langgeng 3 Generasi

Kompas.com - 18/12/2021, 10:32 WIB
Krisda Tiofani,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jualan kue kering bisa menjadi salah satu ide bisnis menjanjikan dan berkelanjutan bagi kamu yang gemar memasak.

Dewi Roti merupakan usaha kue kering rumahan di Semarang yang sudah berjualan sejak 1967. Usaha ini bahkan langgeng dan diwariskan ke dua generasi selanjutnya. 

Beatrice Elvina, generasi ketiga Dewi Roti, mengatakan, usaha kue kering ini mulanya didirikan oleh sang nenek.

Saat itu, menurut Elvina, hanya ada dua jenis kue yang dijual oleh Dewi Roti, yakni gambir dan semprit.

"Gambir itu dari kayak perpaduan antara santan dengan butter dan telur. Itu memang tradisional sekali, itu pertama kali buat," ujar Elvina saat dihubungi Kompas.com, Rabu (15/12/2021).

Kue kering milik Dewi Roti yang mulanya dikemas menggunakan plastik, kemudian dijual kepada teman, tetangga, serta toko oleh-oleh di Semarang.

"Awalnya nitip di tempat oleh-oleh, kemudian pasar tradisional yang jual kiloan gitu," ujar Elvina.

Baca juga:

Dewi Roti menerapkan sistem jual beli putus. Toko oleh-oleh dan pasar tradisional akan membeli langsung kue kering.  

"Mereka belinya awal-awal masih sedikit dan menyesuaikan juga. Nanti seiring waktu mereka ordernya semakin banyak, kita juga menambah produksi," sambungnya.

Seiring bertambahnya tahun, Dewi Roti membuat inovasi baru dengan menawarkan produk kue kering lainnya pada konsumen.

Beragam produk kue kering milik Dewi Roti pun diluncurkan, seperti nastar, putri salju, roti jahe, katetong, roti mandarin, dan vanilla chips.

Tak hanya itu, bisnis kue kering yang sudah berusia lebih dari 50 tahun ini juga menjual produk barunya berupa sus kering.

"Sus kering kita bukan sekadar sus kering biasa yang rasa original, kalau kita kan ada beberapa varian rasa," kata Elvina.

Beberapa varian sus kering milik Dewi Roti adalah ayam, keju, kornet, dan sus kering sayur.

"Terakhir ini ada nutella dan ovomaltine karena jaman dulu juga belum ada. Jadi sus yang ada beberapa tahun ini di dalamnya ada (varian) nutella dan ovomaltine," tutur Elvina.

Meski produk kue kering miliknya terus bertambah, Elvina menuturkan bahwa resep yang digunakan masih berupa resep asli dari sang nenek.

"Paling ya kita improve saja (resepnya). Kayak bahan baku, kalau dulu kan produsen bahan baku masih banyak, sekarang sudah bervariasi jadi improve kualitaslah, tetapi secara umum resep masih turun-temurun," jelasnya.

Baca juga:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com