Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Waktu Makan Camilan yang Tepat Menurut Ahli Gizi?

Kompas.com - 14/12/2021, 16:02 WIB
Krisda Tiofani,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bukan hanya mengonsumsi makanan pokok saja, kamu juga bisa makan camilan setiap hari.

Diajeng Anjalna Gakusha A.Md. Gz, ahli gizi sekaligus founder Ruang Gizi Indonesia mengatakan bahwa camilan dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari dengan porsi tertentu.

"Berdasarkan anjuran pola makan sehari itu kita dianjurkan untuk konsumsi tiga kali makanan utama dan dua kali cemilan," ujar Diajeng dalam Live Instagram Gedor @my.foodplace, Jumat (10/12/2021).

Diajeng menuturkan, camilan bisa dikonsumsi setelah makan pagi atau sebelum makan siang dan setelah makan siang atau sebelum menyantap makan malam.

"Biasanya di antara makan pagi ke makan siang ada deh rasa-rasa lapar, ini dianjurkan untuk konsumsi camilan-camilan sehat," kata Diajeng.

"Sekitar pagi pukul 10.00 serta antara rentang makan siang dan makan malam pukul 16.00," jelasnya.

Camilan yang dianjurkan oleh Diajeng adalah camilan sehat. Menurutnya, camilan sehat merupakan kudapan rendah gula dan lemak serta tinggi vitamin dan mineral.

"Jadi kandungannya gizi itu lengkap dan bisa memenuhi kebutuhan gizi harian," tutur Diajeng.

Baca juga:

Buah potong segar atau camilan berbasis buah adalah makanan pendamping kopi yang baik.PEXELS/ANGELE J Buah potong segar atau camilan berbasis buah adalah makanan pendamping kopi yang baik.

Buah dan oatmeal merupakan dua jenis camilan sehat yang bisa dikonsumsi setiap hari pada waktu berbeda.

Menurut Diajeng, buah bisa dikonsumsi pada pagi atau siang hari, sementara oatmeal yang mengandung serat tinggi dapat dijadikan camilan sore.

Oatmeal tidak harus diseduh begitu saja untuk dijadikan camilan. Diajeng mengatakan, oatmeal bisa dicampur dengan susu atau buah-buahan.

"Pagi hari bisa dicampur dengan susu karena oatmeal tinggi serat dan susu tinggi kalsium. Jadi kandungan gizinya lebih lengkap dan juga bisa menambah semangat di pagi hari," kata Diajeng.

Diajeng menyarankan untuk menggunakan susu rendah lemak sebagai pencampur oatmeal, seperti UHT low fat, susu kedelai, atau susu almond.

Meski rendah lemak, bukan berarti susu bisa diminum sebanyak mungkin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com