Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Mulai Bisnis Makanan Sehat, Eksplor Beragam Bahan

Kompas.com - 24/11/2021, 20:06 WIB
Krisda Tiofani,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bisnis healthy food atau makanan sehat semakin meningkat di Indonesia. Namun, kepopuleran usaha ini tidak terlepas dari tantangan.

Owner dan founder YellowFit Group Christopher Aldo mengatakan, salah satu tantangan pebisnis makanan sehat adalah sulitnya membuat produk sehat sekaligus enak.

Kesulitan membuat makanan sehat sekaligus enak disebabkan oleh bumbu masakan yang terbatas, seperti bumbu penyedap.

Aldo mengakui bahwa kebanyakan kaldu atau penyedap rasa dibuat dari hewani, sedangkan menu makanan sehatnya menggunakan sebagian besar bahan makanan nabati.

Aldo menyarankan, sebaiknya para pebisnis makanan sehat bisa memulai usaha dengan menawarkan produk enak, lalu diikuti dengan menu makanan sehat.

"Mungkin kalau untuk tipsnya adalah start dengan produk yang enak dulu karena pada akhirnya produk yang enak pasti diterima masyarakat, repeat ordernya tinggi," ujar Aldo dalam acara Virtual Conference Knorr Mushroom and Vegetable Seasoning oleh Unilever Food Solutions, Selasa (23/11/2021).

Baca juga:

Ilustrasi makanan sehat, makanan yang baik dikonsumsi setelah sunatShutterstock/Antonina Vlasova Ilustrasi makanan sehat, makanan yang baik dikonsumsi setelah sunat

Eksplorasi berbagai bahan makanan

Joy Tarigan, Managing Director Unilever Food Solutions menuturkan bahwa Indonesia memiliki keragaman bahan nabati yang bisa digunakan untuk membuat menu makanan sehat. 

"Kita (dapat) memberikan pilihan yang bisa mensubtitusi red meat based menu ke plant-based menu tanpa mengorbankan cita rasa dan mengubah selera," jelas Joy.

Norman Ismail, seorang koki sekaligus pelaku gaya hidup sehat mengatakan, beberapa pebisnis bisa mengeksplorasi keragaman bahan makanan lokal untuk membuat makanan sehat.

Menurut Norman, keberagaman bahan makanan lokal, khususnya sayur untuk membuat makanan sehat bisa diolah dengan aneka bumbu, seperti gula dan garam, layaknya makanan biasa. 

"Makanan sehat itu bukan kaku. Kita selalu berpikiran bahwa makanan yang enak itu pasti tinggi lemak, tinggi gula, tinggi garam," kata Joy.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Foodplace (@my.foodplace)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com