Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/11/2021, 09:03 WIB
Lea Lyliana

Penulis

KOMPAS.com - Gempol merupakan sajian berbentuk bulat yang terbuat dari tepung beras. Gempol biasa disandingkan dengan bubur sumsum gula merah ataupun es tradisional. 

Cara membuat gempol gampang-gampang susah. Jika metodenya keliri, gempol menjadi kurang pulen dan ambyar. 

Untuk menghindarinya, ketahui beberapa penyebab gempol ambyar yang diuraikan oleh pemilik usaha Jenang Gempol Bu Yah, Dakiyah. Berikut penjelasannya. 

Baca juga:

1. Memakai jenis beras yang salah 

Ilustrasi beras dalam mangkuk kayu. Berikut penjelasan soal fidyah, bayar fidyah, fidyah adalah, cara membayar fidyah, dan fidyah artinya.SHUTTERSTOCK/ERLY DAMAYANTI Ilustrasi beras dalam mangkuk kayu. Berikut penjelasan soal fidyah, bayar fidyah, fidyah adalah, cara membayar fidyah, dan fidyah artinya.

Kunci keberhasilan membuat gempol jadi pada pemilihan jenis berasnya. Menurut Dakiyah, gempol sebaiknya dibuat memakai beras bertekstur keras agar lebih mudah diuleni.

Jenis beras yang bisa dipilih yaitu IR36 atau IR66. Selain itu, pastikan pula beras tersebut tidak ada campuran beras lainnya.

Jika tidak, gempol menjadi keras dan sulit diuleni.

"Kalau ambyar itu bisa misalnya karena campuran beras. Ada yang jual kadang suka itu, kecampuran ketan. Pernah aku ketipu, katanya ini beras yang paling keras ternyata ini beras enak, ya enggak jadi," jelas Dakiyah kepada Kompas.com.

"Kalau yang murni, IR36 atau IR66 itu kan enak nguleninnya, lancar," tambahnya.

Baca juga:

Sayangnya kamu baru bisa mengetahui beras bercampuran saat sudah diolah menjadi tepung. Ciri-cirinya yakni tekstur tepung mengumpal dan susah diuleni. 

"Itu ketahuannya itu kalau sudah habis dikukus tepungnya itu kita bikin ulenan itu, itu baru ketahuan kalau enggak bagus. Kalau campuran itu gumpal-gumpal, susah," ujar Dakiyah.

Ilustrasi jenang gempol dalam mangkuk. KOMPAS.com/ Lea Lyliana Ilustrasi jenang gempol dalam mangkuk.

2. Pengukusan kurang tanak 

Proses pengukusan juga dapat memengaruhi hasil gempol setelah matang. Dakiyah menganjurkan untuk mengukus gempol dua kali, yakni setelah dibentuk dan pematangan. 

Namun sebelum itu, tepung untuk membuat gempol juga harus dikukus agar lebih mudah diuleni. 

"Jadi dua kali masak, kalau enggak gitu nanti ambyar, kalau orang Jawa bilang enggak tanak," ungkap Dakiyah. 

Baca juga:

3 Cara Kukus Gempol agar Pulen dan Matang Sempurna

Dakiyah juga menambahkan bahwa sebaiknya gempol dibuat memakai tepung beras gilingan sendiri, bukan tepung instan. Menurutnya penggunaan tepung instan pun dapat memengaruhi hasil jadinya. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Foodplace (@my.foodplace)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com