Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/11/2021, 13:13 WIB
Alma Erin Mentari

Penulis

KOMPAS.com - Roti bluder merupakan jajanan jadul peninggalan Belanda yang bisa masih bisa kamu nikmati di beberapa toko roti tersebar di Indonesia.

Jajan jadul ini biasanya memiliki isian yang bervariasi mulai dari selai buah hingga cincangan daging sapi, ayam, atau ikan.

Namun, sebagian orang mungkin bertanya-tanya seputar ciri khas roti bluder dibandingkan roti biasanya. Mengulik lebih jauh, roti bluder memiliki perbedaan dengan roti manis biasanya.

Lantas, apa beda roti bluder dan roti biasanya? Simak penjelasannya berikut ini.

Baca juga:

Apa beda roti bluder dan roti biasanya?

Ilustrasi roti bluder keju.DOK.SHUTTERSTOCK/DjazzDesign Ilustrasi roti bluder keju.

Dihubungi Kompas.com, Sylvia Andayani selaku pemilik Royal Bluder di Surabaya menjelaskan perbedaan roti bluder dan roti manis lainnya.

Dalam penuturannya, Sylvia mengatakan kalau bluder merupakan perpaduan dari roti dan cake. Hal ini yang membuat tekstur dari roti bluder lebih lembut dibandingkan dengan jenis roti lainnya.

“Jadi, bluder itu perpaduan antara roti dan cake. Jadi nggak pure roti dan nggak pure cake. Hal ini yang membuat tektur dari roti bluder lebih lembut dari tekstur roti biasaya.” Jelas Sylvia.

Sylvia juga menyebutkan kalau roti bluder lebih berserat. Berbeda dengan roti manis pada umumnya, tekstur roti bluder kalau disobek akan terlihat serat roti yang cukup banyak.

“Walau seratnya banyak, tapi nggak seret kalau dinikmati. Kan biasanya kalau makan roti kadang pas di tenggorokan itu ada rasa nggak enak gitu ya. Nah, roti bluder itu seratnya lebih lembut.” kata Sylvia kepada Kompas.com pada Kamis (04/11/2021).

Baca juga:

Ilustrasi roti bluder.DOK.SHUTTERSTOCK/Riana Ambarsari Ilustrasi roti bluder.

Menurut Sylvia, untuk mendapatkan bluder dengan serat banyak yang lembut haruslah memerhatikan teknik pemanggangan roti.

Dari segi ketahanan, bluder juga dinilai memiliki lama waktu bertahan yang lebih dibandingkan roti biasanya, menurut Sylvia.

“Jadi, roti bluder ini lebih tahan dibandingkan dengan roti biasanya. Kalau roti biasa kadang bertahan selama dua sampai tiga hari. Nah, kalau roti bluder bisa bertahan selama enam hari tanpa bahan pengawet.” tutur Sylvia.

Menurutnya, bluder yang sudah disimpan selama lebih dari enam hari bukan tidak enak dinikmati. Tetap enak, hanya saja tekturnya agak berkurang menjadi sedikit kasar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com