Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siap-siap Ada Restoran Gantung di Jakarta, Lounge in The Sky

Kompas.com - 06/11/2021, 08:37 WIB
Silvita Agmasari

Editor

KOMPAS.com - Tidak lama lagi, kamu bisa mencoba senasi makan di ketinggan 50 meter di Lounge in The Sky Iindonesia. Konsep bersantap di ketinggian ini dibawa oleh Mangkuluhur City berkolaborasi dengan DITS Asia. 

"Mangkuluhur Citu dan DITS Asia akan berkolaborasi bersama untuk mendatangkan pengalaman berkuliner ini dengan tujuan untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata lokal dan internasional,” kata Presiden Direktur Hampuss Land, Darma Mangkuluhur Hutomo, saat konferensi pers di Jakarta pada Kamis.

Ia menambahkan alasan lain pihaknya memilih Indonesia untuk mengadakan Lounge in The Sky Indonesia karena Jakarta merupakan kota besar dengan keragaman, terutama memiliki selera yang baik di produk kuliner dan gaya hidup.

Baca juga:

Berlokasi di Boca Rica Tapas Bar & Lounge, Lounge in The Sky Indonesia menjanjikan pemandangan langit-langit ibukota di sekitar jembatan Semanggi. 

Program kuliner ini merupakan pertama kalinya hadir di Indonesia dan menjadi yang ketiga di dunia setelah Belgia dan Malaysia.

“Kita semua tahu bahwa pandemi membawa dampak pada industri pariwisata, travel, dan kuliner. Jadi ini adalah salah satu alasan yang mendorong Lounge in The Sky datang di Indonesia karena kami ingin menciptakan pengalaman baru di industri ini,” kata Founder dan CEO DITS Asia, Arvin Randahwa. 

Baca juga: Makan di Lounge in The Sky Indonesia, Berapa Harganya?

Sementara itu, Manajer Operasional Boca Rica Jakarta, Jan Hendrik Loen, mengaku Lounge in The Sky Indonesia menjadi tantangan tersendiri bagi pihaknya untuk mempertahankan kualitas hidangan saat menyajikannya ke atas platform.

Jan menyebutkan timnya memasak makanan di bawah, lalu makanan di angkat dan disiapkan dengan cara kkhusus supaya mempertahankan kualitas makanan tetap baik.

"Bagaimana pun caranya, di atas sana makanan harus selalu hangat dan fresh,” ujarnya.

Ilustrasi pengujung bersantap di Lounge in The Sky. Dok. Antaranews.com Ilustrasi pengujung bersantap di Lounge in The Sky.

Program Lounge in The Sky merupakan bagian dari produk restoran Dinner in The Sky yang telah berpengalaman di lebih dari 60 kota di seluruh dunia dan lebih dari 10.000 kali penyajian.

Lounge in The Sky  mengedepankan standar keselamatan yang tinggi. Selama di atas, tamu akan menggunakan sabuk pengaman dan para staf yang mendampingi dilengkapi dengan tali pengaman.

Petugas pengawas keselamatan akan memberikan penyuluhan mengenai regulasi keselamatan kepada para tamu sebelum platform dinaikkan. 

Baca juga:

Standar keselamatan telah disetujui oleh TÜV SÜD, yakni sebuah organisasi internasional dari Jerman yang memvalidasi tingkat keamanan dan keselamatan.

Lounge in The Sky akan hadir di Jakarta selama tiga bulan. Hingga hari ini, Lounge in The Sky telah menampung lebih dari 5.000 tamu yang terdaftar di dalam daftar tunggu. 

Syarat makan di Lounge in The Sky meliputi usia minimal 17 tahun ke atas, berat maksimum 150 kg, serta tinggi minimum 135 cm. 

Nantinya akan ada dua sesi setiap pada hari senin hingga jumat dan tiga sesi pada akhir pekan dengan durasi 60 menit.

Cara mendaftar bersantap di Lounge in The Sky ini, pelanggan dapat melakukan reservasi online yang dibuka untuk umum pada pukul 12.00 WIB pada Jumat (5/11/2021) situs www.lits.asia.

Ada tiga paket sekaligus harga bersantap di Lounge in The Sky mulai dari kelas Standard seharga Rp 1,6 juta, Business seharga Rp 2,2 juta, dan First Class seharga Rp 3,7 juta. 

Baca juga:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com