KOMPAS.com - Makanan selalu hadir dalam perayaan adat Nusantara. Umumnya, makanan tradisional yang disajikan dalam perayaan adat memiliki makna atay filosofi mendalam.
Tak terkecuali dalam pesta pernikahan adat Jawa, ada beberapa makanan yang umum disajikan kepada tamu.
Berikut makanan pernikahan adat Jawa yang selalu ada dan makna dari makanan pernikahan tersebut.
Baca juga:
Sop manten termasuk ke dalam makanan pembuka. Makanan ini berisi aneka sayur seperti wortel, kembang kol, buncis, kentang.
Aneka sayuran ini dipadukan dengan daging ayam dan makaroni, kemudian dicampur dengan kaldu ayam sehingga menambah cita rasa yang lebih lezat.
Sop manten memiliki arti yang mendalam yaitu dari aneka sayur yang digunakan melambangkan kedua pengantin yang berasal dari keluarga dan latar belakang berbeda.
Sementara, kaldu ayam melambangkan persatuan yaitu dapat menyatukan kedua keluarga tersebut.
Baca juga: Resep Sup Matahari, Hidangan Khas di Acara Pernikahan Piring Terbang Solo
Bubur sumsum juga termasuk ke dalam makanan yang terdapat di pernikahan adat Jawa.
Makanan ini terbuat dari beras putih yang dicampur dengan beras ketan. Bubur sumsum biasanya dihidangkan dengan lelehan gula merah atau gula putih di atasnya.
Warna putih dan bersih dari bubur ini melambangkan kesucian dan kesejahteraan.
Hal ini berarti janji yang disampaikan merupakan janji suci sehingga dapat mendatangkan kesejahteraan.
Selain itu, diyakini dapat mendatangkan berkat dan kekuatan dalam menjalani pernikahan.
Makanan berikutnya yang ada dalam pernikahan adat Jawa yaitu es putar. Di zaman dahulu, es putar hanya dapat dinikmati oleh orang kaya.
Hal ini karena susu yang merupakan bahan es krim memiliki harga yang sangat mahal.
Orang-orang pun mengganti susu dengan santan atau air sari kelapa, sehingga rasa yang dihadirkan berbeda dengan es krim umumnya.