Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/11/2021, 20:13 WIB
Lea Lyliana

Penulis

KOMPAS.com - Gudeg merupakan makanan khas Yogyakarta yang terbuat dari nangka muda. Cita rasa manis dan gurihnya membuat banyak orang ketagihan. 

Jika diamati ada dua jenis gudeg yang umum dihidangkan, yaitu gudeg kering dan basah.

Lantas, apa bedanya gudeg basah dan kering? Berikut penjelasan ringkas dari Sri Sunarti, pemilik Gudeg Permata di Yogyakarta. 

Baca juga:

1. Kuah areh 

Perbedaan gudeg kering dan gudeg basah yakni pada kuah arehnya. Menurut Sunarti sebetulnya gudeg kering pun memakai kuah areh hanya saja lebih kental dan kering. 

Sementara, kuah areh pada gudeg basah memiliki lebih banyak air.

"Kalau di sini kan jenisnya basah. Kalau basah itu ada kuah arehnya. Sebetulnya yang kering itu juga ada kuah arehnya cuma arehnya kental. Jadi, agak padat gitu lo, enggak kayak gini," jelas Sunarti kepada Kompas.com, Sabtu (30/10/2021)

Ilustrasi gudeg basah dari Gudeg Permata. KOMPAS.com/ Lea Lyliana Ilustrasi gudeg basah dari Gudeg Permata.

2. Sambal goreng 

Gudeg umumnya disajikan dengan tambahan sambal goreng krecek dan lauk. Pada gudeg basah, sambal goreng kreceknya memiliki kuah, sedang gudeg kering tidak. 

"Sambal gorengnya kalau kering kan juga enggak ada kuahnya," ujar Sunarti.

Baca juga:

 

Sunarti menambahkan bahwa pada gudeg basak di warungnya umumnya ditambahkan daun singkong. Namun gudeg kering biasanya tak memakai tambahan daun tersebut. 

Kendati demikian dari segi lauk sebetulnya sama saja, yakni memakai ayam, telur, tahu, dan sambal tempe. 

"Terus kalau gudeg basah itu ada daun singkong, kalau gudeg kering enggak ada. Kalau lauk jenisnya sama, ada ayam, telur, tahu, sama ada sambal tempe," tambahnya.

Ilustrasi gudeg. Dok. Shutterstock/wawan cahyana Ilustrasi gudeg.

3. Rasa

Menurut pengamatan Kompas.com, cita rasa gudeg kering pun umumnya lebih manis. Pasalnya tidak ada kuah dari sambal goreng maupun arehnya. 

Sementara, gudeg basah memiliki rasa yang lebih gurih dan sedikit pedas. 

Baca juga: 8 Tempat Makan Gudeg di Yogyakarta, dari Mbah Lindu sampai Yu Djum

Selain itu, karena berkuah, gudeg basah pun umumnya memiliki ketahanan yang lebih sebentar jika dibandingkan dengan gudeg kering. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Foodplace (@my.foodplace)

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com