Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingnya Punya 2 Talenan di Dapur, Saran dari Koki

Kompas.com - 18/10/2021, 16:08 WIB
Krisda Tiofani,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Talenan merupakan alas memotong beragam bahan makanan yang biasa dipakai saat akan memasak.

Ada dua jenis talenan yang umum digunakan di banyak dapur, yakni talenan kayu dan talenan plastik.

Arcad Fadillah, Corporate Executive Chef Dailybox mengatakan, tiap dapur rumahan setidaknya harus memiliki dua jenis talenan tersebut.

"Kalau di rumah kan sebenarnya gak mungkin dong punya lima chopping board yang berbeda? Tetapi saran saya harus punya dua," kata Arcad dalam acara peluncuran menu baru Dailybox, Jumat (15/10/2021).

ilustrasi talenan plastik berbagai warna. SHUTTERSTOCK/bevz tetiana ilustrasi talenan plastik berbagai warna.

Baca juga:

Ia menyarankan satu talenan harus berbahan kayu, satu talenan lain bahannya bebas.

Sebab, Arcad menjelaskan dua jenis talenan kayu dan plastik juga memiliki fungsi berbeda.

Talenan kayu bisa digunakan untuk memotong daging mentah, seperti ayam, sementara talenan lainnya bisa digunakan untuk memotong makanan matang.

"Jadi kalau memotong roti jangan pakai chopping board buat barang mentah atau barang matang, jangan disatuin," jelas Arcad.

Menurut Arcad, kandungan yang terdapat dalam bahan makanan mentah dan matang berbeda. Salah satu contohnya ialah adanya kandungan salmonela dalam daging ayam mentah.

"Yang paling penting kalau motong ayam, langsung cuci choppping boardnya, ayam itu ada salmonelanya," tutur Arcad.

Mengutip Taste of Home, meskipun talenan yang digunakan untuk memotong ayam sudah dicuci, bakteri yang ada di sekitar talenan akan bisa tetap hinggap selama beberapa saat.

Cara mencegah kontaminasi bakteri, Arcad menyarankan untuk tidak menggunakan talenan  bahan mentah untuk makana jadi, dan sebaliknya. 

"Penting banget ya kalau misalnya kalau salmonela itu, kita habis motong ayam, terus kita motong roti, jadi sakit perut," kata Arcad.

"Padahal bukan chopping boardnya yang salah, yang salah kitanya karena tidak tahu," lanjutnya.

Baca juga:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com