Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Jenis Jagung di Indonesia, Beda Karakteristik dan Pemanfaatan

Kompas.com - 08/10/2021, 08:03 WIB
Krisda Tiofani,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jagung merupakan salah satu bahan pangan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.

Menurut Dr Ir Suwarto, M.Si, Dosen di Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Universitas IPB, ada empat jenis jagung di Indonesia yang bisa dikonsumsi.

Ada jagung untuk bahan baku tepung, jagung yang cocok direbus, jagung manis, dan jagung brondong.

Empat jenis jagung tersebut memiliki pemanfaatan yang berbeda. Pemanfaatan tiap jenis jagung tidak bisa sembarangan.

Misalnya, jagung yang cocok untuk dibuat tepung sudah pasti tidak cocok untuk dijadikan jagung olahan pangan langsung, seperti jagung rebus atau jagung bakar.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Suwarto kepada Kompas.com, Jumat (1/10/2021).

Selengkapnya, simak empat jenis jagung di Indonesia beserta karakteristik dan pemanfaatannya berikut ini.

Baca juga:

1. Jagung manis

Jagung manis merupakan salah satu jenis jagung yang banyak ditemukan di pasar tradisional. pasar modern, atau swalayan.

Menurut Suwarto, jagung manis memiliki karakteristik biji berwarna kuning dan bertekstur keriput jika sudah kering.

Jagung manis juga memiliki cita rasa yang paling manis di antara jenis jagung lain.

"Kalau jagung manis, itu kan mentah saja dimakan ya manis, empuk," kata Dr Tjahja Muhandri dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB kepada Kompas.com, Kamis (30/9/2021).

Suwarto mengatakan, pemanfaatan jagung manis sangat terbatas. Biasanya, jagung manis hanya diolah diolah sebagai jagung bakar atau jagung kalengan.

"Jadi, terbatas penggunaannya, bukan untuk pakan ternak," jelas Suwarto.

Baca juga:

2. Jagung ketan

ilustrasi jagung ketan. SHUTTERSTOCK/Ika Rahma H ilustrasi jagung ketan.

Jenis jagung di Indonesia selanjutnya adalah jagung ketan atau yang disebut juga dengan jagung pulut.

Menurut Tjahja, jagung ketan memiliki tekstur yang paling pulen di antara jenis jagung lainnya.

"Jagung ketan itu kalau tidak salah dia lebih dominan amilopektin yang menyebabkan lengket itu," kata Suwarto.

Oleh karena teksturnya yang pulen, jagung ketan sangat cocok diolah menjadi beragam kudapan atau camilan.

Namun, Tjahja mengatakan, konsumsi jagung ketan tidak terlalu merata, lebih banyak dikonsumsi di beberapa daerah tertentu di Indonesia.

"Misalnya di Madura, itu orang masih menanam jagung itu karena masih ada budaya orang makan langsung," jelas Tjahja. 

Selain di Madura, daerah yang masih menanam dan konsumsi jagung ketan ada di NTT, Jawa Timur khususnya daerah Ponorogo dan Kediri.

Baca juga:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com