Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis Jagung untuk Bikin Popcorn, Hanya Ada Satu di Indonesia

Kompas.com - 06/10/2021, 16:07 WIB
Krisda Tiofani,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada banyak jenis jagung yang bisa diolah menjadi makanan, seperti jagung manis, jagung ketan, jagung tepung, dan jagung brondong.

Tiap jenis jagung tersebut hanya bisa diolah menjadi makanan tertentu, seperti jagung manis yang umum dijadikan jagung bakar. 

Ada juga jagung ketan untuk membuat jagung rebus dan jagung tepung dibuat tepung jagung.

Pemanfaatan jagung yang terbatas juga berlaku untuk bahan baku popcorn.

Menurut Dr Ir Suwarto, M.Si, Dosen di Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB University saat dihubungi Kompas.com pada Jumat (1/10/2021), tidak semua jagung cocok dibuat menjadi popcorn.

Suwarto mengatakan, hanya jenis jagung brondong atau jagung popcorn yang bisa diolah menjadi popcorn.

Sementara itu, Dr Tjahja Muhandri dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB mengatakan, jenis jagung popcorn masih cenderung jarang ditemukan di Indonesia.

Baca juga:

"Kalau di Indonesia tidak ada yang nanam kayaknya," kata Tjahja kepada Kompas.com, Kamis (30/9/2021).

Jagung brondong umumnya memiliki karakteristik biji jagung berwarna kuning dengan bentuk lonjong runcing.

Oleh karena karakteristik dan pemanfaatan jenis jagung yang khusus, popcorn tidak bisa dibuat dari sembarang jagung selain jagung popcorn, termasuk menggunakan jagung manis.

"Jagung manis itu kan patinya sangat sedikit. Dia didominasi oleh air dan gula. Jadi kalau jagung manis dikeringkan, dia kempot, gepeng, pipih gitu, keriput. Jadi, tidak bisa buat popcorn," kata Tjahja.

Tjahja melanjutkan, kemungkinan jagung popcorn yang ada di Indonesia merupakan produk impor.

Menurut Suwarto dan Tjahja, jagung popcorn saat ini sudah banyak dijual di beberapa tempat perbelanjaan, seperti pasar atau swalayan.

"Sekarang di supermarket sudah banyak kan kemasan itu. Kalau di pasar biasa malah susah ketemu, malah ketemu jagung manis," ujar Suwarto.

Baca juga:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com