Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

16 Fakta Menarik Lada, dari Sejarah hingga Manfaatnya

Kompas.com - 15/08/2021, 20:09 WIB
Lea Lyliana

Penulis

KOMPAS.com - Indonesia memiliki banyak rempah yang dapat digunakan untuk memasak. Selain menjadi penyedap hidangan, rempah tersebut juga memiliki manfaat bagi kesehatan.

Salah satu rempah yang populer di Indonesia yaitu lada atau merica.

Masyarakat Indonesia kerap menggunakan lada untuk membumbui hidangan bercita rasa pedas, seperti gulai atau tongseng.

Baca juga: 15 Rempah Indonesia untuk Sedapkan Masakan, Ada Jahe dan Andaliman

Mengulik lebih jauh mengenai lada, berikut 16 fakta lada atau merica yang perlu menarik untuk diketahui. 

1. Asal tanaman lada

Lada atau merica sudah dibudiyakan sejak lama. Sayangnya tak diketahui pasti kapan dan siapa penemu tanaman rempah ini. 

Mengutip buku "Sehat Dengan Rempah Dan Bumbu Dapur" karya Made Astaman dari Penerbit Buku Kompas, masyarakat Yunani Kuno telah mengenal lada sejak tahun 372 sebelum masehi.

Baca juga: Sejarah Lada di Indonesia, Rempah Nusantara yang Mendunia

Kemudian, tahun 1492 Columbus mendapati tanaman lada tumbuh di India Barat. Sejak saat itu, lada menjadi rempah-rempah yang penting dalam dunia perdagangan. 

Ilustrasi lada hitam kering. UNSPLASH/ Vitor Monthay Ilustrasi lada hitam kering.

2. Perkembangan lada di Indonesia

Penulis Tionghoa mulai memberitakan lada di Indonesia pada abad ke-15. Namun demikian, tanaman ini baru ada di tanah air pada abad ke-16. 

Dalam buku yang sama, Made Astaman menulis bahwa bangsa Portugislah yang mulanya membawa lada ke Indonesia.

Sejak saat itu menjadi rempah yang banyak dicari. Bahkan pada abad ke-17, banyak negara lain yang menginginkan lada dari Indonesia.

Baca juga: Apa Itu Lada? Penyedap Wajib dalam Masakan Indonesia

3. Daerah penghasil lada di Indonesia

Mengutip buku "Perdagangan Lada Abad XVII" karya P. Swantoro terbitan Kepustakaan Populer Gramedia, Pulau Sumatra khususnya Lampung merupakan produsen lada terbesar dari dulu hingga sekarang. 

Bahkan pada abad k1-17, wilayah ini dapat menghasilkan sekitar 39.000 ton lada. Lalu, tahun 1935 Lampung bisa menghasilkan 45.000 ton. 

Dewasa ini, Indonesia dan India merupakan daerah penghasil lada terbesar di dunia. 

4. Bentuk tanaman lada 

Ilustrasi biji lada atau merica yang masih mentah, belum diolah. PIXABAY/ 41330 Ilustrasi biji lada atau merica yang masih mentah, belum diolah.

Lada atau merica termasuk dalam famili piperaceae. Tanaman ini dapat tumbuh subuh di daerah beriklim tropis seperti Indonesia. 

Namun perlu diketahui bahwa tanaman lada bukanlah pohon yang tumbuh besar. Melainkan tumbuhan rambat yang tumbuh dengan bantuan sokongan penyangga.

 

Lada dapat berbunga dua kali dalam setahun. Bunga tersebut biasanya muncul sebelum musim penghujan. 

Bunga inilah yang nantinya dapat berubah menjadi biji dan diolah menjadi lada atau merica kering.

Baca juga: 4 Jenis Lada di Indonesia, Tidak Cuma Lada Putih

5. Jenis lada 

Terdapat beberapa jenis lada yang umum dijumpai di Indonesia. Ada lada hitam, lada putih, lada hijau, dan lada merah. 

Selain dari warnanya yang berbeda, keempat lada tersebut diolah dengan cara yang berbeda pula.

Proses pengolahan yang berbeda, membuat masing-masing jenis lada memiliki cita rasa dan aroma yang berbeda.   

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com