Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/07/2021, 14:12 WIB
Krisda Tiofani,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Daging sapi harus diolah dengan benar. Salah pengolahan bisa membuat daging sapi menjadi keras dan sulit untuk dimakan.

Ada beberapa penyebab daging menjadi keras, seperti salah memilih daging hingga menyimpannya di ruangan yang salah.

Sebelum kamu mengolah daging, sebaiknya perhatikan penyebab daging menjadi keras dan hindari hal-hal tersebut.

Chef FB Consultancy/Advisor Felix Budisetiawan membagikan enam penyebab daging menjadi keras kepada Kompas.com, Rabu (14/7/2021).

Simak enam penyebab daging menjadi keras berikut ini.

Baca juga: Cara Simpan Daging agar Awet Hingga 6 bulan

1. Kualitas daging tidak baik

Tahapan paling awal yang menyebabkan daging menjadi keras atau sulit dimakan adalah salah memilih daging.

Pilih daging dengan kualitas terbaik atau yang masih segar untuk menghindari daging menjadi keras.

"Pertama tuh harus pilih daging yang layak konsumsi. Baik dari segi hygienenya maupun dari segi kualitasnya," kata Felix.

Baca juga: Resep Lidah Sapi Panggang untuk BBQ Spesial di Rumah

2. Disimpan di suhu ruang

ilustrasi daging sapi di freezer. SHUTTERSTOCK/Creativa Images ilustrasi daging sapi di freezer.

Daging yang keras juga bisa disebabkan oleh tempat penyimpanan daging yang tidak sesuai. Tempat penyimpanan terbaik untuk daging adalah kulkas dan freezer

"Kadang-kadang kalau kita habis beli daging dari pasar, sudah layak konsumsi nih dagingnya tapi ditaruh di tempat dengan suhu ruangan," ujar Felix.

Jika daging disimpan di suhu ruangan selama lebih dari empat jam, kualitas daging akan menurun dan bisa menyebabkan daging menjadi keras.

Baca juga: Cara Bersihkan Lidah Sapi, Hilangkan Bau Pakai Rempah Aromatik

3. Salah pilih bagian

Bagian-bagian daging digunakan untuk metode masak yang berbeda-beda.

Daging yang direbus biasanya membutuhkan suhu kecil dengan waktu yang lama, sedangkan daging yang dipanggang membutuhkan suhu panas yang tinggi dengan waktu singkat.

"Kalau bagian lengan, bagian lulur, bagian paha itu punya tingkat kelenturan yang berbeda-beda," tutur Felix.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com