Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Bedanya Susu Segar dengan Susu Pasteurisasi?

Kompas.com - 04/07/2021, 17:34 WIB
Yuharrani Aisyah

Penulis

KOMPAS.com - Susu segar dan susu pasteurisasi adalah dua jenis susu yang dapat kamu temukan di Indonesia.

Kamu mungkin pernah membeli susu segar dalam kemasan botol kaca di penjual susu keliling. Mereka biasanya mengambil susu segar langsung dari peternak.

Setelah sampai di rumah, umumnya susu segar tidak langsung diminum melainkan dipanaskan terlebih dahulu.

Susu segar yang sudah dipanaskan disebut susu olahan. Salah satu metode pemanasan susu yang cukup dikenal dan bisa dilakukan sendiri adalah pasteurisasi.

Kepala Divisi Teknologi Hasil Ternak Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor (IPB) Dr. Epi Taufik, S.Pt, MVPH, M.Si menjelaskan lebih lanjut mengenai susu segar dan susu pasteurisasi pada Sabtu (31/5/2020).

Baca juga: Apa Bedanya Susu Segar dengan Susu Murni?

Ilustrasi susu sapi segar dituang ke kontainer. SHUTTERSTOCK/RATTIYA THONGDUMHYU Ilustrasi susu sapi segar dituang ke kontainer.

Susu segar

"Susu segar dalam standar nasional Indonesia artinya telah melalui pendinginan saja," ujar Epi.

Susu dari peternak yang sudah diperah kemudian disimpan di dalam milk can. Setelah itu, didinginkan sampai diolah.

Proses mendinginkan susu tersebut harus dilakukan agar jumlah bakteri dalam susu segar tidak bertambah. Pasalnya, susu segar dari pemerah sangat disukai bakteri sehingga mudah rusak.

Susu segar asli atau 100 persen mempunyai nilai gizi yang lebih baik daripada susu yang sudah dicampur dengan susu bubuk yang dicairkan.

Selain susu segar ada juga sebutan susu murni. Terkadang susu murni disamakan dengan susu segar.

Namun, menurut Epi, susu murni tidak sama dengan susu segar. Susu murni adalah 100 persen susu segar cair.

Beberapa produk susu olahan baik UHT dan pasteurisasi belum tentu berasal dari 100 persen susu segar.

Baca juga: Apa Bedanya Susu Segar dengan Susu Murni?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com