KOMPAS.com - Sidat (sering disebut belut tetapi sebenarnya beda) atau disebut unagi di Jepang merupakan makanan khas yang sering disantap saat musim tertentu.
Sajian seperti Unagi Donburi atau sidat bakar dengan nasi hangat banyak diburu orang Jepang saat musim panas tiba.
Ada beberapa fakta menarik soal unagi yang disukai orang Jepang, seperti yang disampaikan oleh Executive Chef The Japanese Hotel Sari Pacific Jakarta, Toshiya Honda ditemui Jumat (21/5/2021).
Baca juga: Promo Sajian Serba Belut di Restoran Jepang Hotel Jakarta
"Orang Jepang selalu makan unagi saat musim panas," kata Honda.
Unagi yang kaya akan vitamin A dan B dipercaya orang Jepang sangat baik untuk menjaga stamina tubuh. Khususnya saat tubuh banyak berkeringan saat musim panas.
Promo unagi di restoran, supermarket, dan minimarket sudah jadi hal lumrah di Jepang.
Honda menjelaskan unagi dibagi menjadi tiga kualitas yang otomatis membedakan harganya.
Baca juga: Apa Itu Peringkat Daging Wagyu Jepang? Ada A5 MB 12 Nilai Sempurna
Ada kualitas rendah, menengah, dan tinggi. Harga unagi dengan kualitas wahid dalam satu porsi untuk jadi lauk makan nasi sekitar 3.000 yen atau setara Rp 4 juta.
"Karena mahal dan banyak permintaan, unagi banyak diimpor dari Indonesia dan Taiwan," kata Honda.
Unagi Indonesia dan Taiwan menurut Honda harganya jauh lebih terjangkau daripada unagi dari Jepang.
Lantaran ukurannya juga berbeda, ukuran unagi dari Indonesia dua kali lebih kecil dibanding unagi dari Jepang.
Orang zaman dulu, menurut Honda menjadikan unagi sebagai hadiah atau hampers. Hal ini disebabkan harganya yang mahal dan bergengsi.
Baca juga: 2 Cara Masak Nasi Pulen ala Orang Jepang, Bisa Tanpa Rice Cooker
Namun, hal ini tidak lagi lazim dilakukan zaman sekarang.
Honda menyebutkan orang Jepang menyantap unagi di restoran, tidak dimasak sendiri di rumah.
Sebabnya, cara mengolah unagi terbilang sulit karena licin dan berlendir.
"Harganya juga mahal, jadi sayang kalau salah masak," kata Honda.
Baca juga: 15 Kreasi Telur Dadar Enak, dari ala Warteg sampai Khas Jepang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.