Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Jenis Terasi di Indonesia dan Internasional

Kompas.com - 04/12/2020, 10:07 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Terasi konon berasal dari Cirebon, Jawa Barat yang diolah pertama kali oleh Sultan Cirebon I Pangeran Walangsungsang atau Pangeran Cakrabuana.

Setelah itu, terasi kemudian cepat menyebar ke segala penjuru negeri hingga ke Timur Indonesia yakni Ambon.

“Selain Cirebon terasi juga ditemui di daerah-daerah pesisir seperti Semarang, Pacitan, hingga Pulau Madura,” ucap Travelling Chef, Wira Hardiansyah saat dihubungi Kompas.com, Rabu (2/12/2020).

Wira menjabarkan perbedaan terasi antara satu daerah dengan daerah lainnya. Terasi Bangka memiliki beberapa ciri yang mudah dikenali yaitu warna cerah merah hingga ungu.

“Terasi Bangka juga punya aroma dan rasa gurih yang kuat serta memiliki tekstur yang agak kasar,” kata dia.

Baca juga: Sejarah Terasi, dari Tangan Sultan Cirebon hingga Laksamana Cheng Ho

Sementara terasi Lombok, memiliki ciri khas warna gelap pekat dan beraroma gurih menyengat.

Kata dia, masyarakat Lombok membuat terasi bukan hanya dengan udang rebon, ada juga terasi ikan dan terasi campuran. Ketiganya memiliki rasa dan aroma khas masing-masing.

Selanjutnya, di Rembang, Jawa tengah, juga punya terasi petis yakni paduan antara terasi dengan petis. Rasanya lebih gurih dengan aroma menyengat.

Bahan makanan mirip terasi di negara lain

Selain di Indonesia, bahan makanan mirip terasi  juga ada di negara Asia lainnya, dari Malaysia hingga Jepang.

“Di Jepang, fermentasi udang atau hewan laut kecil lain, dinamakan shiokara. Bentuknya lebih mirip petis di Indonesia, yakni pasta. Bisa dicampur dengan air untuk dijadikan kaldu atau bumbu cocol,” tuturnya.

Baca juga: Cara Pilih Terasi Kualitas Baik, Perhatikan Warnanya

Hasil fermentasi serupa bisa ditemui di kawasan Kamboja, Laos, beberapa daerah di Filipina (daerah Luzon dan Visaya), Korea, juga sebagian Myanmar.

Bahan seperti terasi di Korea dikenal dengan nama sae woo jeot.

Sementara orang Melayu di Malaysia dan Singapura memakai istilah belacan. Istilah ini juga dipakai di Indonesia.

“Kemudian di Myanmar disebut ngapi seinsa, sedangkan di Filipina disebut bagoong alamang. Di Thailand dikenal dengan kapi. Vietnam ada mam ruoc dan mam tom,” tutup Wira.

Baca juga: Resep Ayam Goreng Bumbu Terasi, Makanan Kaya Rempah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com