KOMPAS.com - Kecap ikan dan kecap asin adalah bumbu klasik Asia yang digunakan untuk sejumlah besar hidangan gurih sebagai pemberi rasa umami.
Meskipun cara penggunaannya mirip, keduanya memiliki sifat yang berbeda. Perbedaan kecap ikan dan kecap asin dijabarkan sebagai berikut.
Baca juga: Cara Simpan Kecap Manis, Jangan Biarkan Kecap Terbuka
Perbedaan pertama berkaitan dengan bahan utama kecap ikan dan kecap asin.
Kecap ikan dan kecap asin sangat bergantung pada garam untuk profil rasa masing-masing, tetapi keduanya tetap memiliki satu rasa khas lainnya yang ditekankan oleh garam, menurut Spiceography.
Kecap ikan sesuai dengan namanya berasal dari proses fermentasi ikan selama beberapa bulan hingga beberapa tahun.
Melansir Bonappetit, ikan kecil seperti teri dilapisi garam dan dikemas dalam tong besar untuk digantung.
Bakteri alami mulai membongkar ikan, menghasilkan cairan asin, amis, dan gurih. Cairan itulah yang disebut kecap ikan.
Sementara itu, dikutip dari The Spruce Eats, kecap asin adalah bumbu cair asin yang terbuat dari fermentasi kedelai dan gandum. Proses hidrolisis kedelai atau gandum juga hasilkan kecap asin.
Proses ini melepaskan gula serta elemen umami dan mengembangkan warna coklat seperti yang dikenal sebagai kecap asin.
Rasa dari kecap ikan dan kecap asin dominan bercita rasa umami. Namun, kecap ikan yang dibuat dengan ikan teri tua, memiliki bau dan rasa amis yang menyengat.
Oleh karenanya untuk menggunakan kecap ikan harus diimbangi dengan menambahkan air jeruk nipis atau lemon.
Sementara kecap asin yang terbuat dari fermentasi kedelai tidak berbau. Kecap asin mempunyai rasa asin, manis, umami (gurih), dan bahkan sedikit rasa pahit.
Terkait warna, kecap ikan memiliki warna coklat bening mirip dengan warna jus apel, sedangkan kecap asin berwarna jauh lebih gelap.