Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Teh Daun Gambir dari Pakpak Bharat yang Banyak Manfaat

Kompas.com - 27/07/2020, 09:06 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Kamu mungkin lebih mengenal teh yang dibuat dari daun tanaman teh.

Namun banyak pula teh herbal yang dibuat selain dari daun teh. Salah satunya adalah teh daun gambir.

Salah satu daerah yang populer sebagai penghasil teh gambir adalah Kabupaten Pakpak Bharat di Sumatera Utara.

Baca juga: Resep Arsik Ikan Mas Khas Batak, Sajian untuk Makan Siang

Seperti dilansir dari situs Kementerian Pertanian Badan Litbang Pertanian, teh gambir dibuat dari daun tanaman gambir.

Tanaman gambir mengandung senyawa polifenol yang cukup tinggi, mirip dengan senyawa yang terdapat dalam daun teh.

Senyawa polifenol ini diklaim punya sifat antioksidan yang bermanfaat dalam mengobati penyakit ataupun menangkap radikal bebas yang terbentuk dalam tubuh.

Di Indonesia, kamu mungkin mengenal tanaman gambir untuk campuran makan sirih.

Selain itu tanaman gambir juga biasa digunakan sebagai bahan penyamak kulit dan pewarna.

Baca juga: Resep Sambal Andaliman Khas Batak, Pendamping Makan Ikan Mas Bakar

Secara tradisional daun dan tangkai tanaman gambir yang masih muda juga biasa digunakan untuk mengobati luka, demam, diare, disentri, sakit kepala, dan sakit perut.

Tanaman gambir juga terkenal dapat menjadi obat kumur untuk mengobati sakit tenggorokan serta infeksi oleh jamur dan bakteri.

Seorang warga Dusun Napasingkam, Desa Tarabintang, Kecamatan Tarabintang, Humbang Hasundutan mengumpulkan daun gambir untuk diolah menjadi gambir. Masyarakat di dusun ini saat ini memiliki hak kelola atas 391 hektare Hutan Kemasyarakatan (HKm) yang izinnya dikeluarkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 2017 yang lalu. Gambir adalah salah satu potensi yang dimiliki di dusun ini. Dewantoro Seorang warga Dusun Napasingkam, Desa Tarabintang, Kecamatan Tarabintang, Humbang Hasundutan mengumpulkan daun gambir untuk diolah menjadi gambir. Masyarakat di dusun ini saat ini memiliki hak kelola atas 391 hektare Hutan Kemasyarakatan (HKm) yang izinnya dikeluarkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 2017 yang lalu. Gambir adalah salah satu potensi yang dimiliki di dusun ini.

Teh gambir jadi salah satu inovasi olahan tanaman gambir yang bisa dikonsumsi dan dipercaya punya manfaat tinggi.

Daun gambir yang paling baik untuk diolah menjadi teh adalah daun yang berwarna hijau tua.

Cara pembuatannya harus melalui dua tahapan, yakni pengolahan daun gambir menjadi daun gambir kering dan pembuatan teh dari daun gambir kering.

Daun gambir yang sudah dipanen harus dirajang lebih dahulu lalu direndam dalam air dingin kurang lebih 120 menit dan ditiriskan.

Baca juga: Resep Naniura, Sashimi ala Batak dengan Bumbu Rempah

Selanjutnya daun dikeringkan dengan cara dijemur atau menggunakan oven dengan suhu 40 derajat celsius.

Daun gambir yang sudah kering kemudian diproses menjadi teh celup.

Daun gambir kering digiling kasar, lalu dimasukkan ke dalam wadah kedap udara dan ditaburi bunga melati agar wangi.

Setelah didiamkan semalam, bunga melati yang telah layu kemudian diambil dan dikeringkan kemudian dicampurkan kembali ke dalam serbuk daun teh gambir.

Baca juga: Resep Mi Gomak, Makanan Khas Batak yang Pedas dan Segar

 Selanjutnya daun teh dan bunga melati pun dikemas dalam kantung kertas teh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com