JAKARTA, KOMPAS.com - Rasanya tak lengkap saat berwisata tidak membawa oleh-oleh. Begitu pula saat berkunjung ke kawasan Baduy.
Orang Baduy Luar umumnya membuka warung dengan makanan dan minuman yang mirip dengan warung pada umumnya.
Namun bedanya warung mereka juga menjual hasil alam dan kerajinan dari orang Baduy Dalam.
Berikut ini tiga oleh-oleh makanan khas Baduy yang bisa kamu beli di waung-warung Cibologer, Lebak, Banten yang menjadi gerbang masuk kawasan Baduy.
Saat ini makanan kahs Baduy juga banyak dijual di e-commerce, tetapi cek dahulu ulasan pembeli lain mengenai keasliannya:
Baca juga: Bagaimana Perubahan Baduy Sejak Menjadi Kawasan Wisata?
Madu baduy terkenal sebagai madu kualitas wahid. Rasanya alami tanpa campuran apapun, diambil dari kawasan Baduy Dalam yang masih asri.
Laki-laki Baduy Dalam memang jago memanjat pohon dan untuk mencari madu.
Dalam beberapa waktu sekali, laki-laki Baduy Dalam akan keluar dari kawasan untuk berjualan hasil bumi, yang paling utama madu.
Mereka biasanya berjalan berkelompok, mengenakan pakaian adat Baduy Dalam dengan ikat kepala warna putih. Ciri lain mereka tidak mengenakan alas kaki saat berjalan.
Satu botol madu baduy dihargai kisaran Rp 100.000. Meski begitu hati-hati sebab di Jakarta banyak yang berpura-pura menjadi orang Baduy dan berjualan madu palsu.
Baca juga: Liburan ke Baduy, Wisatawan Bisa Jajal Hidup ala Suku Baduy
Sebenarnya ada cara untuk mengetahui orang Baduy Dalam atau yang menyamar. Lihat bagian jari kaki mereka, jka tampak renggang, kekar, dan besar bisa dipastikan itu orang Baduy Dalam.
Medan terjal dan licin menuju desa di Baduy Dalam membuat tubuh orang Baduy Dalam beradaptasi dengan alam sekitar.
Gula aren asli kian sulit ditemui di Jakarta. Gula aren baduy ini bisa menjadi pilihan sebab terjamin asli.
Sama seperti madu, orang Baduy Dalam memanfaatkan alam sekitar untuk membuat gula aren. Mereka menampung lahang (air nira) yang tumbuh di sekitar kampung dan hutan.