Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Subak Jatiluwih Bali, Warisan Budaya UNESCO yang Hasilkan Beras Merah Unggulan

Kompas.com - 29/06/2020, 10:05 WIB
Yuharrani Aisyah

Penulis

KOMPAS.com - Google Doodle hari ini (29/6/2020) menampilkan keindahan subak, sistem irigasi tradisional sawah di Bali. Salah satu subak yang kerap dikunjungi wisatawan berada di Desa Jatiluwih.

Baca juga: Tertarik Sistem Subak, Wisatawan Kunjungi Jatiluwih di Tabanan

Subak Jatiluwih bahkan merupakan warisan budaya tak benda yang ditetapkan oleh UNESCO pada 2012.

Padi Bali merah adalah varietas padi lokal yang ditanam di subak Jatiluwih, hal ini pun menjadi salah satu faktor ia ditetapkan sebagi warisan budaya UNESCO.

Beras merah Jatiluwih

Melansir Antaranews.com, Desa Jatiluwih yang berada di Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan ini adalah produsen utama beras merah. Produknya pun telah menembus pasar internasional.

Tak menggunakan pestisida serta warna, bau, dan rasa beras merah sangat khas dan berbeda menjadikan beras merah ini produk unggulan.

Desember sampai Januari adalah musim tanam padi beras merah, sedangkan pada Juli yang disebut musim gadu, petani menanam padi hibrida.

Ilustrasi padi di subak Jatiluwih, Bali. SHUTTERSTOCK/ROBERT HAANDRIKMAN Ilustrasi padi di subak Jatiluwih, Bali.

Beras Jatiluwih punya masa pemeliharaan cukup panjang sekitar 145 hari. Pada masa itulah, petani menanam padi hibrida sampai tanaman palawija.

Setelah dipanen, beras merah Jatiluwih biasanya disimpan di lumbung padi. Beras ini digunakan untuk konsumsi pribadi, persediaan bibit musim tanam selanjutnya, dan dijual.

Teh beras merah

Selain dikonsumsi sendiri dan dijual, beras merah diubah menjadi teh, seperti dikutip dari Antaranews.com.

Ilustrasi beras merah dari subak Jatiluwih, Bali. SHUTTERSTOCK/WILLIAM VACCARO Ilustrasi beras merah dari subak Jatiluwih, Bali.

Teh beras merah berasal dari padi bali kering yang dihilangkan kulitnya dengan cara digiling mesin. Beras merah yang bersih pun dipanaskan dengan wajan tanah liat, kemudian dibungkus.

Produk teh beras merah ini pun menjadi salah satu oleh-oleh khas Desa Jatiluwih.

Bahkan Obama yang berkunjung ke subak Jatiluwih pada 2017 silam, membawa teh beras merah tersebut sebagai oleh-oleh.

(Pewarta: Pewarta Bali | Editor: Masuki dan Nyoman Budhiana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com