Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Dewan Juri KJI 2023: Perawatan Jembatan di Indonesia Masih Minim

Kompas.com - 06/06/2023, 15:27 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Tahun ini, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berkesempatan menjadi tuan rumah digelarnya Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) 2023.

Adapun peluncuran logo dan maskot KJI diadakan di Kampus UMY, Selasa (6/6/2023). Logo dan maskot KJI 2023 didesain khusus oleh UMY untuk merepresentasikan kompetisi dari Kemendikbud Ristek ini.

Peluncuran logo dan maskot KJI 2023 memiliki makna filosofis yang sekaligus menjadi harapan atas terselenggaranya KJI tahun ini.

Menurut Dr. Fauzri Fahimuddin selaku Ketua Dewan Juri dari KJI 2023, jembatan menjadi salah satu fasilitas publik yang memudahkan mobilitas masyarakat.

Baca juga: FP UMY Peringkat 1 PTS Bidang Ilmu Pertanian Versi EduRank 2023

Perawatan jembatan di Indonesia sangat minim

Data dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, ada sekitar 90 ribu hingga 100 ribu jembatan di seluruh Indonesia.

Ternyata berbanding terbalik dengan jumlah tersebut, yakni perawatan jembatan masih terbilang sangat minim dilakukan.

Ia menjelaskan, kurangnya pengawasan dan perawatan jembatan di Indonesia menjadi sebab dari ketidaktahuan akan durabilitas dari jembatan.

"Jika kita melihat rekam jejaknya, setiap tahun selalu ada jembatan yang roboh di Indonesia. Ini dapat terjadi salah satunya karena adanya fatigue atau kelelahan dalam menahan beban yang melintasi jembatan," terang dia dalam keterangan tertulisnya.

"Sehingga, jembatan yang seharusnya kuat menahan beban hingga 100 megapascal, dapat roboh jika dilewati beban 50 megapascal namun secara terus menerus," imbuh dia.

Baca juga: Cek Biaya Kuliah S1 Kedokteran UMY bagi Mahasiswa Baru 2023/2024

Untuk itulah melalui KJI 2023 ini diharapkan dapat menciptakan insinyur muda baru yang siap merancang jembatan dengan lebih baik di masa depan.

Fauzri berharap dengan diadakannya KJI tahun ini di UMY, juga dapat menciptakan atmosfir akademik di kalangan mahasiswa dan dosen di seluruh Indonesia.

"Kami tidak ingin mahasiswa hanya menguasai teori, tapi juga harus terampil dalam praktik pengerjaan di lapangan. Dengan kontribusi dari UMY terhadap kompetisi ini diharapkan dapat menumbuhkan atmosfir akademik tersebut," harap Fauzri.

Perlombaan yang kompetitif

Sementara M. Faris Al-Fadhat, M.A., Ph.D., selaku Wakil Rektor UMY Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan AIK menyatakan bahwa KJI 2023 di UMY menjadi suatu kehormatan bagi UMY.

"Bagi kami, ini merupakan perlombaan yang amat sangat kompetitif. Karena KJI ini adalah kompetisi yang berjenjang, mulai dari seleksi tingkat universitas, wilayah hingga ke final di nasional," terang Faris.

Faris juga mengatakan jika UMY akan terus memberikan perhatian dan kesiapan penuh dalam pelaksanaan KJI tahun ini. Karena KJI bukanlah kompetisi nasional pertama yang diselenggarakan oleh UMY.

Dalam beberapa tahun terakhir ini, UMY sudah menjadi tuan rumah Pimnas, Kontes Robot Indonesia, Robocon, kompetisi balon atmosfer dan kompetisi muatan roket & roket Indonesia.

Baca juga: Mahasiswa UMY Siap KKN di Sekolah Indonesia Jeddah

"Di samping itu kami juga ingin mengasah softskill dari mahasiswa di Indonesia yang tidak akan pernah cukup jika hanya melalui perkuliahan di ruang kelas," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com