Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Putri Buruh Bangunan, Lulus Cumlaude dan Paling Cepat di UNY

Kompas.com - 28/05/2023, 15:29 WIB
Mahar Prastiwi,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada cerita mengharukan dari acara wisuda Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Cerita haru ini datang dari salah satu wisudawan Rizqi Hanny Novianti dari Program Studi Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi.

Rizqi berhasil menyelesaikan studi dan menjadi wisudawan yang paling cepat dan meraih predikat Cumlaude.

Prestasi ini tentunya menjadi hal yang membanggakan bagi kedua orangtuanya yakni Ngatijan dan Sri Wahyuningsih.

Baca juga: Biaya Kuliah Kedokteran UGM Jalur Mandiri 2023

Jadi anak pertama yang berhasil lulus kuliah

Kedua orangtua Rizqi berprofesi sebagai buruh bangunan dan penjahit sangat terharu dengan prestasi yang berhasil diraih buah hatinya.

Ngatijan mengatakan, Rizqi Hanny adalah orang pertama dalam keluarga yang berhasil menyelesaikan kuliah.

"Pada awalnya saya ragu apakah bisa membiayai kuliah, apalagi saya hanya buruh bangunan. Namun adanya beasiswa Bidikmisi sangat membantu sehingga anak saya bisa selesai kuliah," terang Ngatijan dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (28/5/2023).

Sri Wahyuningsih menambahkan, saat putri keduanya mendaftar kuliah di UNY bersamaan dengan adik kandungnya yang mendaftar di SMA. Sehingga kebutuhan keuangan keluarga waktu itu cukup banyak.

"Untunglah ada beasiswa bagi anak kedua saya," terang Sri Wahyuningsih.

Baca juga: Biaya Kuliah UPI Jalur Mandiri 2023, Calon Mahasiswa Cek

Jadi mahasiswa penerima KIP Kuliah

Salah satu wisudawan UNY, Rizqi berhasil menyelesaikan studi dan menjadi wisudawan yang paling cepat dan meraih predikat Cumlaude.
DOK. UNY Salah satu wisudawan UNY, Rizqi berhasil menyelesaikan studi dan menjadi wisudawan yang paling cepat dan meraih predikat Cumlaude.

Menurut Rizqi Hanny Novianti, informasi tentang beasiswa Bidikmisi yang sekarang bernama KIP Kuliah tersebut berasal dari guru BK di sekolahnya.

Alumnus SMA Muhammadiyah 1 Muntilan itu awalnya akan menunda kuliah apabila tidak diterima SNMPTN atau SBMPTN karena bersamaan dengan adiknya yang akan melanjutkan sekolah.

"Namun saya diterima SNMPTN dan mendapatkan beasiswa Bidikmisi, akhirnya orang tua juga mendukung," papar Rizqi.

Gadis kelahiran Magelang, 18 November 2000 itu menuturkan, karena diterima di UNY melalui jalur SNMPTN atau sekarang SNBP, ia berusaha keras untuk menjaga nilai-nilai rapor tetap stabil.

Mengingat kalau nilai rapor itu bukan hanya dari nilai UAS dan UTS saja, akan tetapi juga nilai ulangan harian, tugas, sikap, dan lain-lain.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com