Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendikbud Sesalkan Tewasnya Siswa Kelas 2 SD di Sukabumi

Kompas.com - 23/05/2023, 11:26 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Siswa kelas 2 SD berinisial MHD (9) di Kecamatan Sukaraja, Sukabumi, Jawa Barat, tewas akibat dikeroyok oleh sejumlah kakak kelasnya. Penganiayaan diduga dilakukan pada Senin (15/5/2023).

Atas dasar itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) buka suara.

Baca juga: Jika Jadi Dewan Eksekutif UNESCO, Nadiem Perkuat Indonesia di Internasional

Menurut Direktur SD Kemendikbud Ristek Dr. Muhammad Hasbi, pihak Kemendikbud tentunya sangat prihatin dan menyayangkan kejadian bullying (perundungan) terhadap siswa SD yang dilakukan oleh teman sekolahnya di Sukabumi.

Sejak awal, kata dia, Kemendikbud Ristek sangat fokus terhadap upaya untuk menghilangkan terjadinya 3 dosa besar di satuan pendidikan, yakni perundungan (bullying), kekerasan seksual, dan intoleransi.

"Kami sejak awal sangat fokus menghilangkan 3 dosa besar di satuan pendidikan, termasuk kekerasan fisik," ucap dia kepada Kompas.com, Selasa (23/5/2023).

Dia menyebut, Kemendikbud Ristek telah memiliki Permendikbud Nomor 82 Tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan.

"Pada saat ini, peraturan itu sedang diupayakan lebih disempurnakan," jelas dia.

Lanjut dia menyatakan, penanganan terhadap 3 dosa besar pendidikan telah menjadi aspek yang dievaluasi secara periodik dalam survei lingkungan belajar yang dilaksanakan di satuan pendidikan.

MHD (9), bocah kelas 2 SD di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tewas akibat dikeroyok oleh sejumlah kakak kelasnya. Penganiayaan diduga dilakukan pada Senin (15/5/2023).

Baca juga: 3 Mahasiswa Muhammadiyah Bawa Timnas Indonesia Juara SEA Games 2023

Korban sempat dirawat beberapa di rumah sakit hingga dinyatakan meninggal pada Sabtu (20/5/2023). Diduga ada empat rekan sekolah korban yang melakukan penganiayaan.

Pengawas Bina Kecamatan Sukaraja Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Ahmad Yani mengatakan, empat murid yang sedang diperiksa tersebut didampingi orangtua dan guru sekolah.

"Ada 4 nama, nama Az itu ada di kelas dua 1 orang, kelas tiga 1 orang, kelas lima 2 orang. Sedang dilaksanakan BAP penelusuran permasalahan oleh pihak kepolisian," ujar dia.

Dia mengatakan, pihak sekolah berjanji akan kooperatif memberikan keterangan yang sedang dilakukan oleh pihak yang berwajib.

Baca juga: 10 Mahasiswa Muhammadiyah Gapai Medali Emas dan Perak di SEA Games 2023

"Tentunya kami siap berkoordinasi, dikonfirmasi dan dimintai keterangan, bahwa kejadiannya di internal sekolah sehingga tentunya ada beberapa siswa yang dicurigai atau pun menjadi bahan," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com