Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Alumnus SMKN 2 Subang, Sukses Binis Sayur Beromzet Jutaan Rupiah

Kompas.com - 22/05/2023, 15:00 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Siswa SMK didorong bisa berwirausaha atau bahkan membuka lapangan pekerjaan.

Hal ini pula yang diterapkan Ratna Komala setelah menyelesaikan studinya di SMKN 2 Subang. Setelah lulus dari bangku SMK tahun 2020, alumnus Jurusan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura ini sukses berwirausaha di bidang sayuran.

Ratna mengatakan, keputusannya untuk berwirausaha di bidang sayuran berawal dari keinginannya untuk mengembangkan lahan pertanian miliknya dengan ilmu yang diperoleh selama di SMKN 2 Subang.

"Banyak ilmu yang saya dapatkan dari sekolah kemudian saya terapkan untuk mengolah lahan pertanian sendiri," kata Ratna seperti dikutip dari laman Direktorat Jenderal Vokasi Kemendikbud Ristek, Minggu (21/5/2023).

Baca juga: Hal Wajib Dilakukan dan Dilarang Saat UTBK SNBT 2023 Gelombang 2

Rintis bisnis sesuai ilmu yang dipelajari saat SMK

Menurut Ratna, di lahan tersebut dia menanam berbagai sayuran dan dalam pemeliharaannya tidak terlalu repot karena telah dibekali ilmu terkait dunia pertanian.

Ratna mengungkapkan, semakin tingginya kesadaran manusia akan pentingnya menjaga nutrisi dalam tubuh membuat sayuran juga semakin diminati oleh masyarakat.

Peluang inilah yang kemudian dimanfaatkan Ratna untuk mengembangkan ilmu sekaligus usahanya.

Ratna memastikan bahwa setiap sayuran yang ia tanam tumbuh berkembang dengan baik. Dia menambahkan, perkembangan sayuran yang baik akan berpengaruh pada hasil panen. Ratna selalu terlibat langsung, mulai dari penanaman hingga masa panen tiba.

"Kebetulan ketika sekolah di SMKN 2 Subang saya mendapatkan kesempatan untuk belajar di Belanda dalam Orange Knowledge Programme selama 15 hari," ungkap Ratna.

Program ini merupakan bentuk kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Belanda yang bertujuan untuk merevitalisasi SMK di bidang pertanian.

Baca juga: Seleksi Mandiri Unair 2023: Cek Jalur, Syarat dan Jadwalnya

Selama di Belanda, Ratna belajar terkait dunia pertanian khususnya tanaman hortikultura, kebudayaan bertani, teknologi pertanian yang digunakan di Belanda, dan teknik pemasaran.

"Ilmu itu yang saya bawa pulang kemudian saya bagikan ke teman-teman dan saya aplikasikan langsung," imbuh Ratna.

Ratna menjual berbagai sayuran, seperti jagung, cabai, dan sawi. Produk-produk yang dijual tidak hanya sayuran yang berasal dari lahannya sendiri, tetapi juga sayuran yang diterima dari masyarakat sekitar.

"Banyak masyarakat sekitar yang menjual sayurannya ke saya. Jadi, produk yang saya jual ya tidak hanya dari panen kebun sendiri. Saya juga ingin membantu petani sekitar supaya sayuran yang mereka tanam laku terjual sehingga roda perekonomian pun tetap jalan," beber Ratna.

Berbeda dari penjual sayur pada umumnya, Ratna menggunakan ilmu pemasaran yang didapatkan dari bangku pendidikan.

Baca juga: Syarat Seleksi Masuk Sekolah Vokasi IPB 2023 dan Pilihan Jurusannya

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com