Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Beasiswa Luar Negeri Anti-mainstream Wajib Coba, Bisa Kuliah Gratis

Kompas.com - 29/04/2023, 09:52 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak program beasiswa luar negeri yang bisa dimanfaatkan mahasiswa. Namun karena antusias mahasiswa Indonesia yang ingin kuliah di luar negeri juga sangat tinggi, persaingan lolos beasiswa pun makin ketat.

Namun tahukah kamu bahwa ada 4 beasiswa luar negeri paling anti-mainstream yang bisa kamu coba.

Beasiswa luar negeri anti-mainstream ini bisa membawamu merasakan kuliah di kampus yang ada di luar ne seperti Jepang, Skotlandia hingga Inggris.

Merangkum dari akun Instagram kursus bahasa Inggris Study Overseas, @kobieducation, Sabtu (29/4/2023) berikut 4 beasiswa luar negeri anti-mainstream yang bisa dicoba.

Baca juga: Beasiswa S1-S2 ke Turkiye 2023, Tanpa Syarat Batas Usia

Beasiswa paling anti-mainstream yang bisa dicoba

1. Beasiswa S2 online di the University of Edinburgh

Biasanya beasiswa S2 mengharuskan mahasiswa untuk kuliah langsung di negara tempat kampus berada. Namun University of Edinburgh punya program ebasiswa untuk online master.

Sehingga mahasiswa bisa kuliah S2 gratis dari Indonesia dan nantinya bergelar resmi dari kampus tersebut.

Ada 84 program yang bisa dipilih di University of Edinburgh. Program beasiswa ini cocok bagi kamu yang ingin melanjutkan pendidikan S2 di kampus luar negeri. Karena dilakukan secara online tentu kamu tak perlu mengeluarkan biaya tambahan seperti akomodasi maupun biaya hidup sama seperti saat harus kuliah di luar negeri.

2. Beasiswa D2/D3 ke Jepang

Banyak beasiswa S1, S2, S3 ke Jepang yang bisa kamu manfaatkan. Namun beasiswa paling anti-mainstream ini menyediakan beasiswa untuk program D2, D3 juga. Sehingga beasiswa ini cocok bagi lulusan SMA/SMK.

Kamu bisa memilih College Technology (KOSEN) untuk menjadi ahli teknik atau Specialized Training College (Senshu) yang setingkat diploma-2. Ada lebih dari 10 bidang yang bisa dipilih jika lolos beasiswa ini. Mulai dari bidang industri, pertanian, kesenian dan lain sebagainya.

Kamu akan dapat biaya kuliah penuh, biaya hidup, tiket Pulang Pergi Indonesia-Jepang, bebas biaya Visa dan tanpa ikatan dinas. Selain itu kamu juga bisa belajar bahasa Jepang selama setahun.


Baca juga: PPDB 2023 Jatim Jenjang SMA/SMK: Catat Syarat dan Jadwal Semua Jalur

3. Beasiswa khusus perempuan dan ibu yang sudah punya anak ke Inggris

Program beasiswa British Council for Women in STEM Scholarship. Beasiswa ini juga menjadi salah satu program beasiswa paling anti-mainstream yang bisa dimanfaatkan mahasiswa Indonesia.

Beasiswa ini menargetkan perempuan dan ibu yang berkecimpung di bidang sains, teknologi, teknik dan matematika untuk melanjutkan pendidikan S2 di kampus top Inggris.

Yang membuat program beasiswa ini lebih spesial karena tidak ada batasan usia pendaftar, beasiswa full coverage dan bahkan ada tambahan tunjangan bagi ibu yang memiliki tanggungan.

4. Beasiswa untuk International Credit Transfer (ICT) program

Jika kamu sedang menempuh pendidikan S1, S2 dan S3 di Indonesia, bisa mengikuti exchange jangka pendek ke berbagai universitas di luar negeri yang nantinya bisa disetarakan dengan bobot 6 hingga 20 SKS.

Baca juga: 20 SMA-SMK Negeri Terbaik di Surabaya, Persiapan PPDB 2023

Beasiswa ini menanggung biaya pendidikan, biaya pembelian material pembelajaran, biaya alat tulis hingga biaya hidup. Informasi lengkap program beasiswa ini bisa dibaca di laman https://bit.ly/ICTkemendikbud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com