Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Steven Lulus Cepat dari ITS Raih IPK 3,98, Sejak SMA Sudah Jadi Mentor

Kompas.com - 19/03/2023, 11:37 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Albertus Adit

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Lulus cepat, hanya 3,5 tahun dan IPK tembus sampai 3,98 bisa diraih wisudawan terbaik Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Steven Wijaksana.

Steven dinobatkan menjadi wisudawan terbaik di Wisuda ke-127 ITS. Ia sendiri merupakan mahasiswa dari Departemen Aktuaria, Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD).

Steven menceritakan mengapa ia memilih jurusan Aktuaria. Awal mulanya, hal itu berasal dari keinginan menjadi aktuaris.

Terlebih, Indonesia sendiri masih kekurangan aktuaris andal yang mampu menghitung serta mengelola risiko perusahaan asuransi.

Baca juga: ITS Buka Beasiswa D4/S1 Jalur Mandiri, Bebas Biaya Sumbangan

Prospek kerja lulusan aktuaria termasuk sangat cerah dengan gaji yang menggiurkan.

“Jika kita sudah memiliki sertifikasi dari Persatuan Aktuaris Indonesia, maka prospek gaji yang dijanjikan juga menggiurkan,” ungkap putra dari Agustinus Wijaksana dan Laurensia Farida ini dilansir dari laman ITS.

Dalam membidik cita-cita tersebut, banyak jerih payah yang harus diupayakan oleh Steven sejak tahun pertama perkuliahan.

Untuk mempertahankan catatan akademisnya yang luar biasa, Steven mengembangkan pola pikir ambisius sejak semester pertama.

Meskipun nilai semester 4 sempat menurun, ia kemudian bangkit kembali untuk mengejar ketertinggalannya.

Selagi tetap fokus terhadap tujuan dan tidak terdistraksi, anak ke-2 dari tiga bersaudara ini tetap bisa mempertahankan IPK-nya dengan baik.

Di balik kesuksesan belajarnya, alumnus SMAK St Louis Surabaya ini menerapkan beberapa cara dan motivasi untuk kesuksesan belajarnya.

Baca juga: Tak Ada Uang Pangkal, Jalur Mandiri UGM 2023 Pakai SSPU

Lebih memilih belajar mandiri dibanding berkelompok dan mencari tempat tenang untuk belajar, membuatnya lebih mudah menyerap materi pelajaran.

Tak hanya itu, Steven pun dikenal getol dalam menyusun target harian. Jika target-target itu terpenuhi, ia akan memberikan hadiah untuk diri sendiri atas pencapaiannya.

Sejak SMA sudah jadi mentor

Tak hanya mengejar ilmu, pemuda kelahiran 24 Agustus 2001 ini juga membagikan ilmunya lewat mengajar paruh waktu.

Lewat bisnis bimbingan belajar (bimbel) orang tuanya, Steven membagikan kepiawaiannya dalam berhitung dan memecahkan soal.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com