Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita "Dosen TikTok" dari Unpad, Pernah Mendapat Komentar Jahat

Kompas.com - 16/03/2023, 14:17 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu sempat ada video viral tentang seorang dosen yang sering membagikan informasi dan tips seputar pendidikan tinggi di platform media TikTok.

Dosen yang viral tersebut merupakan dosen Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Unpad) bernama Ira Mirawati.

Bahkan kini Ira disebut dengan "Dosen TikTok" karena konten yang dia unggah banyak bermanfaat bagi para mahasiswa.

Menurut "Dosen TikTok" Ira Mirawati, kemajuan teknologi yang berdampak pada kemudahan akses informasi membuat mahasiswa kini dapat memperoleh ilmu dan informasi tidak hanya dari dosen saja.

Baca juga: Dua Beasiswa S2 Khusus Perempuan, Bisa Kuliah Gratis dan Ada Uang Saku

Pernah dapat komentar jahat dan body shaming

Fakta ini membuat content creator dengan 1,1 juta pengikut ini merasa harus terus meningkatkan kemampuan diri agar tidak ketinggalan dengan mahasiswa.

Selain itu, Ira berupaya agar mahasiswa tetap merindukan kehadirannya dengan ilmu-ilmu baru yang dia sampaikan.

Melansir dari akun Instagram Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Ditjen Dikti Kemendikbud Ristek), Rabu (15/3/2023) menyampaikan bahwa selama menjalani perannya sebagai seorang "Dosen TikTok", Ira mengaku salah satu hal yang paling membahagiakan yakni ketika konten-kontennya bisa membantu mahasiswa dalam mengerjakan skripsi dan mempersiapkan diri menghadapi sidang akhir dengan lancar.

Namun sebagai seorang content creator, Ira ternyata juga pernah mendapatkan pengalaman yang tidak menyenangkan.

Baca juga: Cerita Akmal, Lulusan Pondok Pesantren yang Berhasil Masuk ITB

Dia pernah memperoleh komentar jahat yang mengarah pada body shaming dan menyerang profesinya sebagai seorang dosen.

Tips jadi dosen inovatif

"Dosen TikTok" ini membagikan tips menjadi seorang dosen yang inovatif di era digital. Hal ini penting dilakukan dosen di masa kini mengingat perkembangan teknologi makin maju dan pembelajaran yang diberikan kepada mahasiswa juga harus mengikuti perkembangan zaman.

Ira menambahkan, seorang dosen harus mempunyai keinginan untuk mengulik dan mengeksplorasi agar mampu menjadi dosen yang inovatif. Karena sebenarnya, semua fasilitas di era digital saat ini sudah tersedia.

Ira juga berharap, dosen-dosen lain di Indonesia lebih banyak memanfaatkan teknologi dan hal-hal yang mempermudah serta memfasilitasi untuk melakukan kegiatan pembelajaran dengan mahasiswa.

Ira juga berpesan kepada kalangan mahasiswa, bahwa jalan menuju kesuksesan itu pasti ada tantangan. Tapi tantangan terbesar bisa jadi adalah diri sendiri.

"Banyak mahasiswa yang mundur skripsi karena diminta revisi. Meskipun sudah diarahkan oleh dosen tapi malah merasa down dan menyerah pada keadaan," terang Ira seperti dikutip dari akun Instagram Ditjen Dikti, Rabu (15/3/2023).

Baca juga: 15 Beasiswa S1-S3 Pendaftaran Maret-Mei 2023, Bisa Kuliah Gratis

Dia menekankan, agar para mahasiswa jangan pernah menyerah. Hadapi dan terus berproses walaupun sedikit demi sedikit, pasti akhirnya akan selesai dan berakhir bahagia.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com