Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa Masuk Sekolah Pukul 05.00 Wita, Psikolog: Masa Transisi Akan Sulit

Kompas.com - 28/02/2023, 12:20 WIB
Mahar Prastiwi,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kewajiban siswa SMA dan SMK di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), masuk sekolah pukul 05.00 Wita mendatangkan polemik. Pasalnya, kebijakan tersebut dinilai memberatkan siswa dan orangtua.

Namun, jika dilihat dari kacamata psikologi, ada beberapa keuntungan saat anak mulai belajar pukul 05.00.

Psikolog Wahyu Bintari mengatakan, sebenarnya tidak ada masalah untuk memulai pembelajaran pukul 05.00. Namun, jika ditinjau dari kacamata psikologi, gebrakan baru ini ada beberapa hal yang akan menjadi permasalahan baru.

Jika ditilik masuk sekolah pukul 05.00 dan dimulai pembelajaran itu sesuatu yang bagus. Sebab, di pagi hari, otak masih fresh. Dengan catatan, siswa tidur tepat waktu dan istirahat cukup.

"Belajar jam 05.00 itu oke. Karena otak masih fresh dan semangat siswa masih terjaga. Namun, permasalahannya adalah masa transisi yang harus dihadapi siswa," kata Wahyu Bintari kepada Kompas.com, Selasa (28/2/2023).

Baca juga: 5 Jurusan Polinema dengan Daya Tampung Terbanyak di SNBT 2023

Masa transisi akan sulit

Wahyu mengatakan, masa transisi ini makin sulit bagi anak yang terbiasa tidur larut dan harus memulai kegiatan sekolah pukul 05.00. Siswa jadi kurang istirahat dan di awal pembelajaran mengantuk dan menjadi tidak konsentrasi.

Dari segi orangtua, pola asuh satu keluarga dengan keluarga yang lain tidak bisa disamakan. Bagi keluarga yang memang terbiasa bangun pagi, kewajiban masuk sekolah pukul 05.00 pagi ini tak menjadi masalah.

Namun hal ini akan terasa lebih berat bagi keluarga yang punya kebiasaan begadang dan rumahnya jauh. Hal ini menjadi permasalahan untuk bisa beradaptasi dengan kebiasaan baru.

"Peran keluarga sangat mendukung. Siswa usia anak SMA-SMK tetap peran orangtua masih sangat besar sekali. Sebaiknya hal ini jadi kebijakan ada waktu trial and error dulu," terang dosen Psikologi di Politeknik Negeri Teknologi Kulit Yogyakarta ini.

Wahyu menambahkan, kebijakan Gubernur NTT minta sekolah dimulai pukul 5 pagi tentu menuai pro dan kontra adalah hal yang wajar. Namun jika ditinjau dari kesehatan dan psikologi masuk sekolah pukul 05.00 sebenarnya tidak ada masalah untuk waktu belajarnya.

Baca juga: Panitia SNPMB Ingatkan Hal Ini di Hari Terakhir Pendaftaran SNBP 2023

Orangtua pastikan tidur anak cukup

Dia menekankan, pembiasaan baru ini perlu didukung dengan kedisiplinan siswa dan orangtua, mungkin hal ini tidak ada masalah yang berarti.

Orangtua bisa memastikan anak tidur tepat waktu dan memenuhi kebutuhan tidur dalam sehari, yakni 8 jam sehari.

"Peran serta orangtua sangat besar. Kemauan belajar siswa di Kupang, NTT juga bagus. Tinggal sinergi sekolah, pemerintah, orangtua dan siswa. Sekolah juga harus pintar mengkomunikasikan dengan orangtua dan siswa," tandas Wahyu.

Jika ditinjau dari waktu berangkat, tentu yang harus diwaspadai adalah risiko dalam perjalanan ke sekolah. Karena masih relatif gelap. Selain itu siswa juga harus punya keberanian meninggalkan kebiasaan lama menuju kebiasaan baru.

"Beberapa riset mengatakan, Gen Z ini cenderung banyak yang insomnia karena banyak terpapar gadget berlebihan. Kira-kira, bisa tidak ya, semisal mulai mendisiplinkan diri untuk tidur tepat waktu? Supaya tidak ada alasan kesiangan saat masuk sekolah pukul 05.00," tandas Wahyu.

Terkait sarana dan prasarana yang mendukung kebijakan ini. Misalnya transportasi umum bagi siswa yang tak punya kendaraan pribadi, pemerintah juga perlu memperhitungkan hal tersebut.

Baca juga: Prospek Kerja Antropologi, Ini PTN Terbaik dan Daya Tampung di SNBT 2023

Wahyu mengungkapkan, terkait hal ini seharusnya pemerintah. Terutama Gubernur harus duduk bersama dengan perwakilan sekolah juga perwakilan orangtua dari berbagai daerah yang berbeda.

"Kalau Gubernur berani membuat perubahan besar begini, berarti seharusnya sudah riset berkali-kali," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com