Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar Bermain Esports Punya Kemampuan Emosi Lebih Baik

Kompas.com - 22/02/2023, 09:48 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Laboratorium Cognition, Affect, and Well-Being (CAW) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan RRQ MABAR memaparkan hasil riset terkait dampak esports terhadap kepribadian pelajar.

Dari hasil riset itu menunjukkan para pelajar yang bermain esports memiliki kemampuan regulasi emosi yang lebih baik daripada pelajar yang bermain gim secara kasual dan pelajar yang tidak bermain gim.

Baca juga: 2 Sekolah Kedinasan Ini Tidak Ada Syarat Tinggi Badan, Lulus Jadi PNS

Salah satu periset utama CAW Lab yang juga Dosen Psikologi UI, Dyah Triarini Indirasari mengaku, kemampuan regulasi emosi yang baik berperan untuk menghindari seseorang menjadi adiktif atau kecanduan. Kemampuan untuk bangkit kembali juga lebih baik.

Competitive gamers menggunakan esports sebagai wadah aktualisasi diri dan pembentukan identitas, seperti perasaan diakui, kemampuan dan kapabilitasnya untuk berkembang.

"Karena, masa remaja adalah masa krusial pencarian jati diri yang membutuhkan aktualisasi untuk mengetahui minatnya apa," ucap dia dalam keterangannya, Rabu (22/2/2023).

Dia menyebut, riset bermain Game Kompetitif Kembangkan Kepribadian Pelajar dilakukan untuk mengetahui fungsi kognitif dan psikologis secara komparatif pada 130 siswa yang terbagi menjadi tiga kategori, yakni competitive gamers, casual gamers, dan non-gamers.

Partisipan adalah pelajar di DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Penelitiannya menggunakan pendekatan kuantitatif seperti eksperimen dan kuesioner, serta pendekatan kualitatif seperti forum group discussion (FGD).

Hasilnya pelajar yang bermain esports memiliki aspek kognitif dan psikologis yang lebih baik dibandingkan pemain gim kasual atau pelajar yang tidak bermain gim.

Hasil riset ini dipaparkan kepada sekitar 400 perwakilan sekolah di Jakarta dalam sebuah forum yang didukung oleh dari Disdik DKI Jakarta.

Guru SMA Negeri 74 DKI Jakarta, Fahmi Firmansyah mengaku sepakat esports menjadi salah satu wadah bagi pelajar dalam membentuk karakter dan kemampuan diri.
Fahmi mengatakan para pelajar yang bermain esports mengalami peningkatan karakter dan kemampuan secara positif.

"Ada perubahan yang signifikan dan positif dari bermain esports bagi pelajar berupa soft skill, kerjasama, komunikasi yang sangat kami rasakan dari anak-anak yang bermain esports. Dan hal ini juga bisa menjadi wadah apresiasi dan prestasi bagi pelajar," tutur Fahmi.

Baca juga: Beasiswa DSA bagi SMA-S1, Ada Bantuan Rp 3,6 Juta Per Semester

Fahmi menjelaskan kekhawatiran-kekhawatiran terhadap bermain gim yang selama ini dirasakan orang tua dan guru sejatinya dapat diatasi.

Sebab, melalui esports, pelajar justru mendapatkan pendampingan, pembinaan, sekaligus pengawasan saat bermain gim.

"Dari pengalaman mendampingi turnamen, ada pembinaan dan pengarahan, sehingga ada pendampingan dari guru. Kedua orangtua juga terlibat dan sampai hadir menyaksikan anak-anaknya. Sehingga saat ada apresiasi untuk esports, orangtua dan guru justru bisa mengingatkan soal kewajiban pelajar untuk sekolah, belajar yang tidak boleh ditinggalkan," jelas dia.

Direktur RRQ MABAR Aziz Hasibuan menambahkan sebagai bentuk komitmen dalam mendorong pengembangan potensi nonakademik pelajar, RRQ MABAR juga memberikan panggung bagi para pelajar dan sekolah untuk mengembangkan minat terhadap esports.

Sehingga, bermain gim yang pelajar lakukan dilakukan selaiknya olahraga dengan aspek kompetitif, terstruktur, dan kerja sama.

Bagi sekolah yang berminat membantu pelajar untuk menjadikan gim sebagai olahraga esports, RRQ MABAR menyiapkan panduan khusus secara gratis. Sekolah di seluruh Indonesia juga dapat berpartisipasi dalam turnamen esports yang diadakan RRQ MABAR.

Baca juga: Beasiswa Kaltim Tuntas dengan Anggaran Rp 375 Miliar, Ini Syaratnya

Dengan menjadi bagian turnamen ini, pelajar dan sekolah akan berkesempatan tampil di berbagai platform media dari Team RRQ, tim asal Indonesia yang saat ini merupakan tim dengan viewership terbesar di Indonesia dan terbesar kedua di dunia (berdasarkan riset escharts).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com