Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Unair: Ada Dampak Negatif dan Positif Orang Pilih Childfree

Kompas.com - 20/02/2023, 19:00 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Influencer Gita Savitri dan Paul Partohap menjadi perbincangan hangat masyarakat setelah secara terbuka mengumumkan pilihan mereka untuk childfree.

Dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (Unair), Dr. Nur Ainy Fardana N menjelaskan, childfree adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada seseorang yang secara sukarela dan sengaja tidak memiliki anak.

Baca juga: Polemik Childfree, Dosen UM Surabaya: Justru Punya Anak Kunci Awet Muda

"Kita tidak boleh menghakimi pilihan seseorang karena hak untuk memiliki anak atau tidak merupakan pilihan pribadi. Yang penting, jangan mudah ikut arus dan masyarakat harus kritis," kata dia mengutip laman Unair, Senin (20/2/2023).

Neny biasa dia disapa mengatakan, terdapat beberapa kemungkinan alasan seseorang memilih childfree.

Pertama, ingin fokus terhadap karier, hobi ataupun cita-cita.

Kedua, adanya masalah kesehatan yang dialami. Ketiga, adanya trauma di masa lalu.

Keempat, adanya perasaan takut terhadap tanggung jawab dan komitmen yang besar saat memiliki anak.

"Misalnya, berkaitan dengan biaya hidup, perlindungan anak terhadap ancaman kekerasan, dan lain sebagainya," ungkap dia.

Kelima, seseorang merasa tidak cocok menjadi orang tua atau bahkan tidak tertarik untuk memiliki anak.

Neny menyebutkan bahwa terdapat beberapa dampak positif ketika seseorang memilih childfree.

Dampak positif yang pertama, yaitu menghindari risiko sakit yang mungkin dialami, baik secara fisik maupun mental.

Sedangkan dampak positif yang kedua, yaitu seseorang menjadi lebih fleksibel dalam memilih gaya hidup karena tidak terikat oleh anak.

Baca juga: Beasiswa Cendekia Muda 2023 bagi SMA-S3, Total Beasiswa Rp 12 Juta

Di sisi lain, terdapat pula dampak negatif ketika seseorang memilih childfree.

Pertama, merasa kesepian dan terisolasi karena tidak memiliki tempat untuk menyalurkan kasih sayang, terlebih jika tidak mendapat pemenuhan dukungan emosional dari pasangan.

Kedua, tidak adanya dukungan sosial dan finansial ketika tua dari anak.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com