Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Bagaimana Rasanya Kuliah Jurusan Psikologi di Kampus Ternama Singapura? Begini Cerita Stefanus Suryono

Kompas.com - 15/02/2023, 11:00 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - James Cook University, Singapore merupakan salah satu universitas swasta terkemuka di Asia. Berdasarkan penilaian Academic Ranking of World Universities (ARWU) 2021 dan Times Higher Education World University Rankings 2022, universitas tersebut masuk ke dalam daftar top 300 universitas dunia.

James Cook University, Singapore juga telah mendapatkan Edutrust Star, yakni akreditasi tertinggi di Singapura yang diberikan kepada perguruan tinggi swasta di Negeri Singapura. Penghargaan ini telah diberikan kepada James Cook University, Singapore untuk kedua kalinya di tahun 2019 lalu.

Salah satu pelajar asal Indonesia, Stefanus Suryono (28), berkesempatan mengenyam pendidikan sarjana di Program Studi Psikologi James Cook University, Singapore pada 2011.

Lulus pada 2014, Stefanus meraih gelar Bachelor of Psychology (Honours) dari James Cook University, Singapore.

Stefanus pun membagikan pengalamannya selama mengenyam Pendidikan di James Cook University kepada Kompas.com secara virtual Rabu (8/6/2022).

Baca juga: Mahasiswa Asal Papua Ini Rela Tempuh Ribuan Kilometer Demi Kuliah di Itera

Ia bercerita, ketertarikannya di bidang psikologi dimulai ketika masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP). Menurutnya, perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari menarik untuk dipelajari.

Saat di bangku sekolah menengah atas (SMA), Stefanus semakin mantap untuk mendalami ilmu psikologi di perguruan tinggi.

“Saya selalu tertarik untuk mengetahui bagaimana seseorang berperilaku, berpikir, dan merasa. Ilmu psikologi ternyata relevan untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu ini juga sangat membantu dalam memahami diri sendiri dan orang lain dengan lebih baik,” ujar Stefanus.

Stefanus menambahkan, pengetahuan bidang psikologi memungkinkan seseorang menjadi warga dunia yang sarat belas kasih. Lalu, ia pun memutuskan mendalami ilmu psikologi di James Cook University, Singapore setelah melakukan riset.

Dilatih berpikir kritis

Stefanus mengaku bahwa pilihannya berkuliah di James Cook University, Singapore sangat tepat. Pasalnya, ia bisa mempelajari berbagai teori psikologi, mulai dari psikologi forensik, kesehatan, industri organisasi, neuroscience, hingga psikologi sosial.

Hal tersebut membuatnya semakin kaya pengetahuan yang dapat diterapkan dalam keseharian.

Baca juga: Richard Eliezer: Kalau Tak Bisa Lagi di Brimob, Apa Nanti Aku Kuliah Hukum?

“Ilmu psikologi sangat beragam dan luas. Setiap teorinya dapat diaplikasikan secara mudah dalam kehidupan sehari-hari, terutama saat melakukan intervensi klien,” tutur Stefanus.

Stefanus menjelaskan, sistem perkuliahan pada program Psikologi James Cook University, Singapore melatih dirinya untuk berpikir kritis. Mahasiswa dituntut mampu untuk menulis, menganalisis, serta melakukan penelitian.

Selain itu, lanjut Stefanus, mahasiswa juga dilatih untuk memilih teori dan melakukan riset secara tepat. Hal ini dilakukan sebagai landasan dalam menarik kesimpulan studi kasus atau tindakan intervensi. Pasalnya, konseling atau intervensi yang dilakukan psikolog harus berbasis bukti ilmiah.

“Kalau mau ngasih treatment pada klien, harus diketahui terlebih dahulu apakah sudah ada landasan ilmiah dan risetnya atau belum. Hal ini krusial karena ketika memberi konseling pada seseorang tak boleh main-main,” terang Stefanus.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com