KOMPAS.com – Pengetahuan mengenai perbedaan diploma tiga (D3) dan strata satu (S1) merupakan hal yang penting diketahui para calon mahasiswa.
Sebab, kedua jenjang pendidikan tersebut berbeda dari durasi kuliah, sistem dan materi pengajaran, hingga gelar yang akan berpengaruh dalam menentukan karier di masa depan.
Supaya tidak bingung dan salah pilih program studi (prodi), berikut perbedaan antara D3 dan S1.
Program D3 adalah kepanjangan dari Diploma tiga yang berfokus membekali mahasiswa dengan praktik kerja sesuai bidang studinya.
Sebagai program vokasi, prodi pada D3 cenderung lebih mempersiapkan mahasiswanya menghadapi dunia kerja karena lebih berfokus pada praktik ketimbang teori.
Baca juga: Masih Ada Kesempatan, PMB Universitas BSI Periode Maret Gelombang 3 Kembali Dibuka
Program D3 lebih cocok bagi calon mahasiswa yang bertujuan langsung bekerja setelah lulus kuliah karena waktu pendidikannya yang lebih singkat ketimbang sarjana.
Umumnya, kurikulum Diploma dirancang 70 persen praktik dan 30 persen teori sehingga mahasiswa tidak hanya sekedar duduk mendengarkan dosen bercuap ria, tapi juga turut andil dalam kelas praktik di laboratorium.
Tak hanya praktik saja, mahasiswa D3 juga diwajibkan magang di perusahaan untuk mengimplementasikan ilmu yang diperoleh saat kuliah.
Hal tersebut yang membuat program D3 lebih memiliki pengalaman praktik kerja. Meski hanya bergelar Ahli Madya (A.Md), lulusan D3 memiliki peluang yang sama untuk bisa melanjutkan pendidikannya ke jenjang S1 hingga S3.
Program S1 atau strata satu merupakan gelar akademik yang menjadi impian banyak orang, bahkan tak jarang ada orang awam yang menjadikan gelar sarjana sebagai standar profil.
Dengan durasi kuliah empat tahun, program sarjana cocok bagi calon mahasiswa yang ingin mengembangkan bakatnya dan mempelajari ilmu baru.
Jenjang pendidikan S1 lebih banyak mengutamakan teori ketimbang praktik. Secara umum, materi perkualiahan program S1 berisi sekitar 60 persen teori dan 40 persen praktik.
Pendidikan S1 ditujukan untuk calon mahasiswa yang berfokus pada teori keilmuan, termasuk mengembangkan soft skill dalam manajemen waktu, komunikasi, berpikir kritis, hingga kepemimpinan.
Soft skill tersebut akan membantu calon mahasiswa ketika siap terjun dalam kehidupan sosial dan dunia kerja.
Tak hanya itu, gelar S1 atau sarjana memberikan peluang besar dalam memperoleh pekerjaan, bahkan banyak perusahaan menjadikan S1 sebagai syarat minimal lowongan pekerjaan.
Baca juga: Ingin Kuliah Sambil Kerja, Daftar Saja di Kelas Karyawan Universitas BSI Periode Maret 2023