Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Alumni UNY Lanjutkan Kuliah S2 di Kampus UK

Kompas.com - 17/01/2023, 19:10 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Tidak pernah terpikirkan sebelumnya oleh Athi' Nur Auliati Rahmah, alumni FMIPA UNY untuk melanjutkan studi keluar negeri.

Athi' panggilan akrabnya melanjutkan studi S2 Nanoscience and Functional Nanomaterials di School of Physics, University of Bristol, United Kingdom (UK) pada September 2022.

Baca juga: Ikut SNPMB 2023? Ini 7 PTN dengan Lulusan Cepat Dapat Kerja

Athi' yang wisuda bebas skripsi pada Februari 2022 merasa senang dan bersyukur dapat melanjutkan S2 dengan Beasiswa Indonesia Maju (BIM) dari Puspresnas-Puslapdik-Kemdikbudristek bercerita pengalamannya selama belajar di luar negeri.

Pasca wisuda, Athi' langsung bergegas ke les IELTS untuk mendaftar kampus dan beasiswa.

Saat itu Athi hanya punya waktu kira-kira dua bulanan untuk les dan harus segera mengambil tes IELTS sembari mencari kampus dan beasiswa.

Athi yang berasal dari Madura harus bolak-balik Jawa Timur (Jatim) - Yogyakarta untuk mengurus ijazah, surat rekomendasi, administrasi kelulusan, dan persyaratan pendaftaran kampus serta beasiswa.

Semua dikerjakannya meskipun harus terseok-seok dalam membagi waktu belajar IELTS.

"Untungnya, bapak-ibu dosen dan tendik di UNY berkenan membantu dan memberi saya support," ucap Athi' yang sebelumnya diterima di empat kampus UK, mengutip laman UNY, Selasa (17/1/2023).

Setelah dinyatakan lulus BIM pada Agustus 2022, Athi' mulai memulai perjalanan barunya sebagai mahasiswa internasional di Inggris.

Baca juga: Berkaca Kejadian di UNY, Kemendikbud Harap Tidak Terjadi Lagi

Banyak hal baru yang dialaminya, seperti culture shock budaya belajar.

"Saya memanggil dosen saya dengan nama depan beliau, tanpa sapaan Profesor atau Doktor. Awalnya merasa kurang ajar gitu ya, tapi ternyata memang kebiasaan di sini seperti itu," tutur dia.

Selain itu, Athi' juga bercerita tentang kelasnya yang hanya memiliki 12 mahasiswa Pascasarjana.

Dia merasa senang karena bisa menjadi satu dari tiga perempuan yang mempelajari nanomaterial di University of Bristol yang merupakan top 10 di UK dan peringkat 61 di dunia.

"Riset-riset di sini 4 terbaik di UK, jadi laboratoriumnya super canggih seperti di film-film Avengers. Dosen-dosen saya ilmuwan kondang dan risetnya bersama lembaga-lembaga dunia," ungkap dia.

Meskipun program studi yang ditempuhnya di bawah naungan School of Physics, Athi' berkesempatan untuk belajar banyak aplikasi nanomaterial dari sekolah dan fakultas lain, seperti School of Chemistry dan Dental School.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com