Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alumnus Unesa Ini Diterima S2 di 4 Kampus Ternama Luar Negeri, Dulu Sempat Dilarang Kuliah

Kompas.com - 07/01/2023, 13:45 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Meski dari keluarga kurang berkecukupan, tetapi Ahmad Abdullah Zawawi tetap tekun dan gigih dalam berbagai hal.

Ini dia buktikan bahwa Ahmad sebagai alumnus S1 Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Universitas Negeri Surabaya (Unesa) bisa melanjutkan kuliah S2.

Bahkan tak tanggung-tanggung, dia bisa diterima di 4 kampus ternama di luar negeri. Yakni di University of Melbourne Australia, Monash University Australia, The University of Sydney Australia dan Glasgow University, UK.

Dia berhasil diterima melalui jalur beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Karena itu, perjuangannya patut diacungi jempol.

Baca juga: 9 Makanan Sumber Protein, Mahasiswa Sudah Paham?

"Ayah sudah meninggal dunia sejak saya masih di sekolah dasar. Sejak itu ibu yang menjadi tulang punggung keluarga yang sehari-harinya bekerja sebagai penjual es," ujarnya dikutip dari laman Unesa, Selasa (3/1/2023).

Sempat dilarang kuliah

Ternyata, dulu Ahmad sempat dilarang ibunya untuk kuliah karena tidak ada biaya. Dia juga lulus SMK ingin mencari pekerjaan.

Akan tetapi, Ahmad ingin meyakinkan ibunya agar bisa kuliah di Unesa melalui jalur beasiswa Bidikmisi.

Namun kenyataan tak semanis harapan, Ahmad gagal masuk jalur Bidikmisi karena kesalahan pendaftaran. Dia pun nekat mendaftar di jalur SNMPTN dengan biaya mandiri dan diterima di Prodi S1 Manajemen Pendidikan Unesa.

Dia merasa tidak ada pilihan selain kuliah di Unesa apapun caranya. Masalah biaya pasti ada jalannya. Ahmad mencari cara agar bisa membayar kuliah setiap semester. Dia pun bekerja part time di salah satu department store Surabaya.

Baca juga: Alumnus UNS Ini Jadi WNI Pertama Anggota Komite Penyandang Disabilitas di PBB

"Ibu tahunya saya dapat beasiswa, padahal bayar sendiri. Saya sengaja gak ngomong agar tidak menjadi beban dan merepotkan ibu," tutur dia.

Meski kuliah sambil kerja, Ahmad tetap menorehkan prestasi gemilang baik akademik maupun non-akademik. Dia sempat dua kali berturut-turut menjadi mahasiswa berprestasi atau mawapres FIP dan dua kali menjadi finalis mawapres tingkat universitas.

Selain itu, dia juga mengikuti lomba debat 15 kali berturut-turut. Bahkan program-program besutannya pernah dua kali lolos pendanaan kementerian.

Dia juga aktif mengembangkan diri di organisasi dan pernah menjabat Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dan ketua BEM Fakultas.

Akhirnya pilih The University of Sydney

Usai lulus S1 Unesa, dia bercita-cita ingin melanjutkan S2 di luar negeri. Karena itu, dia langsung mempersiapkan diri untuk apply beasiswa LPDP.

Agar memenuhi syarat beasiswa tersebut, dia berhijrah ke Pare, Kediri untuk mendalami bahasa Inggris selama enam bulan.

Ahmad tidak mau gagal untuk yang kedua kalinya seperti waktu mendaftar S1 dulu. Karena itu, semuanya benar-benar dipersiapkan dengan matang.

Hingga akhirnya Ahmad bisa diterima di 4 kampus ternama di dunia tersebut dan memilih salah satu.

Baca juga: FTMD ITB Pimpin Tim Riset KCMP Makassar-Parepare, Kecepatan Bisa Capai 350 Km Per jam

Karena berbagai pertimbangan termasuk durasi kuliah, ranking kampus dan mata kuliah yang relate dengan karir ke depan, Ahmad akhirnya memilih kuliah di The University of Sydney dan akan berangkat pada 11 Februari 2023 mendatang.

Dia menargetkan bisa merampungkan studi magisternya di sana 1 tahun, setelah itu berencana melanjutkan pendidikan ke jenjang doktor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com