Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Nadi, Anak Petani yang Jadi Guru Besar Termuda di Unesa

Kompas.com - 25/12/2022, 15:23 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Anak Petani berhasil menjadi guru besar di Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

Dia adalah Prof. Nadi Suprapto menjadi yang termuda dari empat guru besar yang dikukuhkan Rektor Unesa Prof. Hasan dalam rapat terbuka Senat Akademik di Auditorium Lantai 11, Gedung Rektorat, Kampus Lidah Wetan, pada Jumat (23/12/2022).

Baca juga: 3 Sekolah Terbaik di Bandung dan Profil Singkatnya

Pria asal Sidoarjo ini dikukuhkan sebagai Guru Besar bidang Pendidikan Fisika di usianya yang ke-41 tahun.

Capaian ini tentu luar biasa dan diperoleh dari perjuangan dan pengorbanan.

"Saya berasal dari keluarga petani yang selalu dididik untuk bekerja keras. Saat SMA, saya selalu menggembala kerbau dari sawah ke sawah. Hal itu yang membuat semangat saya semakin terpacu dan betul-betul bekerja keras sampai di titik ini," kata dia dalam keterangannya dikutip Minggu (25/12/2022).

Perjalanan pendidikan dari SD sampai guru besar

Perjalanan karier akademiknya itu berawal dari jenjang sekolah dasar (SD) yang ditempuhnya di SD Negeri Sambungrejo 01 dan MI Al-Falah Sambungrejo.

Jenjang selanjutnya diselesaikan di SMP Negeri 2 Sukodono.

Lalu, jenjang menengah atas diselesaikan di SMA Negeri 1 Taman, Sidoarjo.

Pada 1999, dia kuliah program Sarjana di Pendidikan Fisika, FMIPA Unesa dan lulus tahun 2003.

Tak berselang lama, dia melanjutkan kuliah di Pascasarjana Unesa prodi Pendidikan Sains konsentrasi Fisika dan lulus tahun 2006.

Baca juga: 15 PTN Penerima KIP Kuliah Terbanyak SNMPTN 2022, Jadi Acuan SNBP 2023

Kemudian, Prof. Nadi berkesempatan mengikuti short course melalui Bridging Program, Dikti selama tiga bulan di National Dong Hwa University, Taiwan pada 2013.

Kesempatan ini benar-benar dimanfaatkannya hingga bisa melanjutkan pendidikan jenjang doktor di kampus tersebut pada 2014 dan meraih gelar Ph.D (doktoral) pada 2017.

"Saya selalu meresapi yang dikatakan oleh guru saya, untuk menjadi guru dari para guru. Sebagai dosen saya akan terus memberikan yang terbaik dan berbeda dari yang lain," ucap dia.

Kunci menjadi guru besar

Pria yang sudah 17 tahun mengabdi di Unesa ini menyampaikan, kesuksesannya tersebut tidak lepas dari doa serta dukungan orangtua, keluarga, masyarakat dan teman sejawat.

Kuncinya menjadi guru besar di usia yang terbilang muda ini tidak lepas dari ketekunannya dalam menjalankan tridarma perguruan tinggi dengan sebaik-baiknya yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com