Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Psikolog Unesa: Aksi Gangster akibat 4 Faktor Ini, Salah Satunya Game

Kompas.com - 14/12/2022, 21:27 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Belakangan ini aksi anak-anak muda yang dilabeli kelompok gangster makin meresahkan warga Kota Surabaya.

Sebagian dari mereka sudah diamankan dan diberi pembinaan pemerintah kota (Pemkot) Surabaya. Bahkan tim gabungan pemkot terus melakukan patroli pengamanan dan monitoring pergerakan mereka.

Terkait fenomena aksi gangster ini, Dosen Psikologi FIP Unesa, Nurchayati memberikan komentarnya dari aspek psikologi.

Baca juga: Kiat Erina Gudono Kuliah di Kampus Top Dunia: Belajar 30 Jam

Menurut dia, aksi yang ditunjukan anak-anak muda yang tergabung dalam aksi ‘gangster’ di Surabaya bukan hal baru.

Aksi kekerasan dalam bentuk tawuran antar kelompok remaja sudah lama terjadi, termasuk di Surabaya.

Pada 2019 misalnya sempat viral aksi geng remaja, seperti Jawara dan Surabaya All Star.

"Hanya saja ini baru booming lagi di Surabaya setelah mereka (geng remaja) menyerang petugas keamanan dan warung kopi," ucap dia dikutip dari laman Unesa, Rabu (14/12//2022).

Fenomena aksi gangseter ini, lanjut dia, terjadi karena beberapa faktor ini.

1. Perhatian

Anak-anak muda secara psikologis ada di fase sedang mencari jati diri. Mereka ingin dianggap dewasa atau ingin diakui eksistensinya.

Nah, untuk memperoleh ini ada yang lewat kegiatan positif dan kadang lewat tindakan yang mengarah pada aksi kekerasan atau tawuran dan sebagainya.

Baca juga: Menag Minta Pengawas Tindak Kasus Pelecehan dan Kekerasan di Madrasah

"Satu sisi mereka ini bisa juga kurang perhatian dari orang tua, lantas mencari perhatian di luar dengan cara-cara yang arahnya bisa jadi problem sosial," ucapnya.

2. Lingkungan

Tak dapat perhatian di lingkungan keluarga bisa memicu remaja menyalurkan atau mencari perhatian di lingkungan pertemanannya.

Mereka bisa bebas bercerita, menyampaikan keinginan, dan keresahannya dengan teman-temannya di tempat tongkrongan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com