Wisuda Ke-37 Politeknik Sahid: Lulusan Diharapkan Mampu Majukan Parekraf Indonesia

KOMPAS.com - Politeknik Sahid menggelar wisuda bagi 417 lulusan yang secara resmi menyandang gelar Sarjana Terapan Pariwisata, Ahli Madya Pariwisata dan Ahli Pratama Pariwisata. Upacara wisuda ke-37 ini digelar pada Kamis, 8 Desember 2022.

Direktur Politeknik Sahid, Nenny Wahyuni berharap para lulusan ke depan dapat memajukan dunia pariwisata Indonesia.

"Sampai saat ini Politeknik Sahid telah meluluskan 37 angkatan yang memiliki kompetensi yang diakui nasional maupun internasional dengan tetap berbudaya dan religius, selaras dengan falsafah Ilmu, Amal, Sholeh," ungkap Nenny.

"Pengakuan tersebut dapat dilihat dari capaian seluruh program studi yang telah berakreditasi A," tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Politeknik Sahid juga menyampaikan, dari 417 mahasiswa lulusan tahun ini, ada 4 wisudawan meraih predikat lulusan terbaik dengan IPK 4.00 dan 3.97.

Selain itu terdapat 31 wisudawan lulus dari program Beasiswa Bidik Misi Kemendikbud Ristek, Program Beasiswa Unggulan, dan Program Kartu Indonesia Pintar.

Terdapat juga tujuh wisudawan dari Prodi Sarjana Sains Terapan Pariwisata jurusan Pengelolaan Perhotelan berasal dari Program Professional Faculty Member (PFM), yaitu program kolaborasi dengan IHGMA (Indonesian Hotel General Manager Assosiation).

Nenny Wahyuni juga menyampaikan 90 persen lulusan Politeknik Sahid telah terserap di Industri sebelum lulus.

"Kemudian dalam meningkatkan kualitas pendidikan vokasi unggul dan menjadi perguruan tinggi berdaya saing, Politeknik Sahid juga melakukan berbagai kerjasama dengan industri dan perguruan tinggi luar negeri, seperti Malaysia, Thailand, Jepang, Perancis, Uzbekistan, Dubai, Oman, Jerman, USA, Turki dan Korea," jelasnya.

Baca juga: Tak Bisa Wisuda di Indonesia, Mahasiswa Ini Lanjut S2 di Australia

Sejalan dengan tema wisuda “Sinergi Pentahelix Pariwisata Melalui Peran Politeknik Untuk SDM Pariwisata yang Kompeten, Adaptif dan Inovatif Demi Indonesia Bangkit dan Pulih Lebih Cepat”, Nenny menyampaikan pihaknya senantiasa berinovasi dalam proses pembelajaran.

Inivasi pembelajaran antara lain dilakukan dengan mengoptimalisasi teknologi informasi membangun plaform digital yang dinamakan Elsa (E-learning Sahid) serta metode pembelajaran Triple Mode (On Campus; Online; dan Online Work Place).

“Penyesuian dalam era baru secara konkrit direalisasikan dan penambahan program studi baru untuk memenuhi kebutuhan industri yaitu D2 jalur Fastrack Hotel terapung , D III Seni Kuliner , dan S2 Magister Terapan Pariwisata . Upaya ini dilakukan untuk mewujudkan SDM yang unggul dan kompetitif untuk Indonesia lebih baik,” ujar Nenny.

Menteri Pariwisata dan Eknomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno memberikan orasi secara virtual dalam kesempatan ini.

Menurutnya, tantangan ke depan akan semakin beragam. Oleh karenanya peran politeknik dalam pembangunan SDM perlu dilakukan peningkatan strategi dalam menopang percepatan pemulihan dan pengembangan sektor parekraf Indonesia.

“Dengan hal ini harapan lulusan yang dilahirkan oleh politeknik siap memasuki dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja,” ujarnya.

Generasi muda, kata Sandiaga, adalah aset bangsa yang berperan besar dalam memajukan perekonomian Indonesia. Mereka memiliki potensi idialisme yang menjadi harapan untuk memegang tongkat estafet kepemimpinan di masa depan.

“Mari budayakan semangat untuk terus berinovasi, beradaptasi dan berkolaborasi dengan tepat sasaran, tepat waktu dan tepat manfaat di era globalisasi ini, agar terus mampu menyokong keberhasilan bangsa,” pesan Sandiaga.