Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oleh Mahasiswa UGM, Limbah Ceker Ayam Jadi Alternatif Pengobatan Aterosklerosis

Kompas.com - 03/12/2022, 10:19 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber UGM

KOMPAS.com - Siapa sangka, ceker ayam ini punya manfaat yang baik bagi kesehatan. Yakni bisa menjadi alternatif dari pengobatan aterosklerosis.

Apa itu aterosklerosis? Aterosklerosis adalah menumpuknya lemak, kolesterol, dan zat lain di dalam dan di dinding arteri.

Karenanya, lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) membuat inovasi collagen tripeptide yang dihasilkan dari limbah ceker ayam.

Adapun kelima mahasiswa tersebut adalah Fitria Yuliana (Kedokteran Hewan 2019), Nuril Qolbi Safitri (Kedokteran Hewan 2019), Faisa Alroy Ansori (Kedokteran Hewan 2020), A. Hutami Pratiwi (Kedokteran 2019), dan Marsha Laksita Erbianita (Fakultas Farmasi 2020).

Baca juga: Pakar UGM: Seperti Ini Tantangan Kesehatan di Masa Depan

Mereka mendapat bimbingan dari dosen pendamping dari Fakultas Kedokteran Hewan yaitu drh. Anggi Muhtar Pratama, M.Sc.

Banyak kandungan kolagen

Menurut ketua tim, Fitria, ceker ayam memiliki banyak kandungan kolagen di dalamnya.

"Yang menurut para ahli dapat dimanfaatkan untuk pengobatan banyak penyakit degeneratif terkait hipertensi dan dislipidemia sehingga berpotensi dijadikan sebagai alternatif pengobatan aterosklerosis," ujarnya dikutip dari laman UGM, Jumat (2/12/2022).

Dijelaskan, penyakit kardiovaskular, salah satunya aterosklerosis, merupakan penyebab kematian lebih dari 470.000 penduduk di Indonesia setiap tahun.

Data World Health Organization menyebutkan bahwa aterosklerosis menjadi faktor risiko utama kematian nomor satu di dunia dengan potensi peningkatan kasus mencapai sekitar 23,6 juta angka kematian pada 2030.

Penyakit ini bersifat asimtomatik sehingga seringkali tidak terdeteksi dan semakin memburuk seiring berjalannya waktu.

Baca juga: Dekan Pertanian UGM: Masa Depan, Bencana Kelaparan Jadi Ancaman Nyata

Hutami mengatakan, terapi kimia yang paling umum diberikan untuk penderita aterosklerosis adalah obat golongan statin.

Meski demikian, statin memiliki beberapa efek samping terkait myalgia serta penurunan fungsi hati dan ginjal bagi penderita sirosis hati.

"Perlu adanya inovasi baru pengobatan aterosklerosis menggunakan bahan alami dengan minim efek samping," tutur Hutami.

Dikatakan, aterosklerosis dapat terjadi ketika terdapat penumpukan kolesterol yang berlebihan di dalam pembuluh darah akibat dari konsumsi makanan yang tinggi lemak, obesitas, rendahnya aktivitas fisik, hipertensi, dan kebiasaan merokok.

Kolesterol berlebih yang menetap di dalam darah akan teroksidasi dan menumpuk hingga membentuk suatu plak yang dinamakan plak ateroma.

Halaman:
Sumber UGM


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com