Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Revitalisasi Posyandu, Dosen FMIPA UNJ Kembangkan Alat "Smart" Antropometri

Kompas.com - 25/11/2022, 18:08 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Tim peneliti Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Jakarta (FMIPA UNJ) melakukan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dengan mengembangkan alat smart antropometri.

Alat ini terdiri atas komponen untuk mengukur berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala balita. Alat ini sendiri dilengkapi dengan termometer, output suara, printer, dan display video.

Ketua Tim PkM Umiatin yang juga dosen Prodi Fisika FMIPA UNJ mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk integrasi antara kegiatan tridharma perguruan tinggi, yaitu penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM).

Melalui rilis resmi (25/11/2022) Umiatin menjelaskan, saat ini Pemerintah Indonesia terus melakukan penataan perangkat pelaksanaan percepatan pencegahan stunting dan menyusun Strategi Nasional (Stranas) Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting) 2018-2024.

Selama pandemi Covid-19, hampir 6.7 juta anak di dunia mengalami malnutrisi dan stunting. Untuk mencegah penyebaran Covid-19, selama pandemi kegiatan layanan kesehatan di posyandu dihentikan.

Pembatasan dan penghentian layanan posyandu ini menimbulkan resiko peningkatan prevalensi stunting. Upaya penurunan stunting akan dapat berjalan optimal salah satunya jika sistem pelayanan kesehatan berbasis masyarakat seperti Posyandu dilakukan secara efektif dan efisien.

"Idealnya, Posyandu merupakan garda terdepan untuk memajukan kesehatan masyarakat, namun realitanya peran posyandu belum maksimal," tegas Umiatin.

Meski demikian, Umiatin menilai di era internet of things saat ini, posyandu umumnya masih jauh dari pemanfaatan teknologi.

"Hal ini terlihat dari kegiatan pengukuran berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala yang masih konvensional, seperti masih menggunakan timbangan lantai, meteran serta pita pengukur," jelasnya.

Baca juga: Cerita Mahasiswa UMM, Lakukan Pengabdian Masyarakat di 3 Negara

"Selain cara ini memiliki potensi kesalahan yang besar, waktu yang agak lama, kegiatan ini memerlukan kontak fisik antara kader Posyandu dan balita yang diukur, sehingga berpotensi menyebabkan transmisi penyakit," ujar Umiatin menambahkan.

Dalam kegiatan PkM yang dilakukan di Posyandu Cempaka pada bulan September sampai dengan November 2022 ini telah dilakukan pelatihan dan uji coba penerapan alat smart antropometri.

"Kader posyandu, balita serta orangtua menunjukan antusiasme yang tinggi terhadap alat smart antropometri yang dikembangkan," ungkap Umiatin.

Umiatin menambahkan, alat ini akan dapat memudahkan dan mempercepat kegiatan pengukuran parameter pertumbuhan balita.

Selain itu, melalui kegiatan uji coba ini tim peneliti mendapatkan banyak masukan dari kader posyandu yang nantinya menjadi evaluasi untuk penyempurnaan alat.

"Di akhir kegiatan, kader Posyandu Cempaka mengharapkan agar kegiatan pengabdian masyarakat ini bisa dilakukan berkelanjutan sehingga dapat mewujudkan revitalisasi posyandu," tutup Umiatin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com