Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat Cerpen Matematika, Guru Ini Buat Pelajaran Berhitung Menyenangkan

Kompas.com - 24/11/2022, 10:11 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Bagi sebagian murid, matematika masih dianggap sebagai pelajaran sulit. Bahkan, tak jarang yang beranggapan bila rumus matematika tidak akan bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari kelak.

Kondisi ini salah satunya terjadi pada siswa-siswa yang diajar oleh Nadia Cassinie, guru SMA Sekolah Murid Merdeka. Nadia merasa resah karena melihat banyak muridnya kesulitan memahami pelajaran hitung-hitungan itu.

Nadia lantas menerbitkan buku Kumpulan Cerpen Matematika: Sang Pemburu Diskon yang dipersembahkan bagi murid-muridnya. Ia berharap, buku kumpulan cerpennya bisa mematahkan pandangan negatif mereka terhadap matematika.

Baca juga: Tanpa Hukuman, Ini Cara Guru Iwan Ajarkan Disiplin pada Murid

Cerpen tersebut membahas permasalahan yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari dan dipadukan dengan konsep matematika.

Meskipun materi matematika yang ia ambil merupakan materi SMP dan SMA, namun murid SD juga bisa belajar dari buku ini.

“Mereka kesulitan karena tidak suka. Menganggap bahwa matematika nggak bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari terutama setelah mereka lulus. Belajar matematika di sekolah jadi formalitas karena mata pelajaran wajib,” jelas Nadia dalam keterangan resmi Yayasan Guru Belajar, Selasa (22/11/2022).

Mengajak para guru gemar menulis

Sebelumnya, Nadia sudah sering menerbitkan tulisan hingga dikenal sebagai seorang guru penulis. Beberapa kali dia menulis tulisan pendek mengenai praktik baik mengajarnya.

Tulisan tersebut ia kirim ke Surat Kabar Guru Belajar, majalah elektronik yang berisi kumpulan cerita inspiratif dari pendidik.

Baca juga: Tanpa Hafalan, Ini Cara Guru Asal Jambi Buat Murid Paham Pelajaran

Selain itu, ia juga menulis beberapa buku sebelum buku Kumpulan Cerpen Matematika. Salah satunya buku elektronik berjudul Penerapan Hybrid Learning pada New Normal.

Tidak hanya buku pendidikan, Nadia juga pernah menerbitkan buku pengembangan diri berjudul Life After. Buku tersebut ia tulis tidak sampai sebulan.

“Jumlah buku yang sudah saya tulis, jujur tidak hafal. Yang jelas lebih dari 20 buku,” ungkap Nadia.

Tidak hanya buku, Nadia juga aktif menulis paper. Kegemarannya meneliti dan menuangkannya dalam paper mengantarkan Nadia menjadi pembicara konferensi pendidikan internasional di Singapura.

Paper pertama pada tahun 2017 yang meloloskan Nadia merupakan hasil penelitiannya mengenai tindakan kelas. Setelah itu, ia selalu menjadi pembicara di konferensi tersebut setiap tahunnya hingga tahun 2020.

“Outputnya juga dalam bentuk buku. Kumpulan paper dari beberapa orang yang sudah dipresentasikan digabung jadi buku,” kata Nadia.

Baca juga: Kisah Guru Betty, Raih Penghargaan Internasional karena Empati Tinggi

Nadia mengungkapkan, guru memiliki peluang untuk jadi penulis. Terlebih memang ada penerbit yang memang menerima tulisan dari guru.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com