Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sehari Jadi Menteri PPPA, Dua Siswa Ini Suarakan Perlindungan Anak

Kompas.com - 22/11/2022, 10:44 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Berdasarkan data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), sepanjang 2021 terlaporkan sebanyak 11.952 kasus kekerasan. Sebanyak 7.004 kasus (60 persen) di antaranya adalah kekerasan seksual.

Dua siswa Indonesia, yaitu Kanaya (17) dan Abhimanyu (15), terpilih menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) selama sehari untuk menyuarakan penghapusan kekerasan seksual terhadap anak.

Kanaya merupakan pelajar dari Padang Panjang, Sumatera Barat, sedangkan Abhimanyu pelajar dari Kota Ambon, Maluku.

Baca juga: 6 Tanda Anak Cerdas Secara Emosional dan Cara Mengoptimalkannya

Mereka terpilih untuk menjadi Menteri PPPA selama sehari setelah mengikuti seleksi selama 3,5 bulan sejak Agustus 2022, yang diikuti sekitar 200 peserta individu berusia 15-18 tahun dari 33 provinsi di Indonesia.

Kanaya dan Abimanyu menyampaikan rasa bangganya terpilih untuk menjadi Menteri PPPA selama sehari.

“Sebagai Menteri PPPA saya Sebagai Menteri PPPA, saya berpeluang untuk mengkampanyekan gagasan saya secara lebih luas, khususnya terkait isu yang saya sangat peduli, yaitu kekerasan seksual terhadap anak yang masih sering terjadi,” ungkap Kanaya yang juga menjabat sebagai Ketua Forum Anak di Padang Panjang ini dalam keterangan resmi Plan Indonesia.

Sementara itu, Abimanyu menyampaikan bahwa dirinya bertekad akan terus memperjuangkan hak dan aspirasi anak Indonesia untuk terbebas dari kekerasan seksual.

“Sehari Jadi Menteri PPPA ini menjadi motivasi dan semangat saya untuk terus memperjuangkan perlindungan anak dari segala bentuk kekerasan seksual,” ungkap dia.

Baca juga: 4 Cara Anak-anak Terhindar dari Kekerasan Seksual

Jadi inspirasi anak-anak Indonesia

Sebagai bagian dari kegiatan sehari menjadi Menteri PPPA, Kanaya dan Abhimanyu berkunjung ke Tomohon, Sulawesi Utara, Sabtu (19/11/2022), bersama Menteri PPPA Bintang Puspayoga, untuk menghadiri puncak peringatan Hari Anak Internasional 2022.

Menteri PPPA Bintang Puspayoga menyambut hangat atas terpilihnya dua anak tersebut untuk mengambil alih posisinya selama sehari.

Dia berharap, kehadiran keduanya akan turut memperkuat upaya memerangi kekerasan seksual terhadap anak di Indonesia yang saat ini masih menjadi tantangan bersama.

“Dua anak Indonesia yang terpilih sebagai Menteri PPPA selama sehari ini kami harapkan akan dapat menginspirasi anak-anak Indonesia lainnya untuk menjadi pelapor terhadap kekerasan seksual yang terjadi pada mereka, serta hadir sebagai pelopor untuk sebayanya dalam perlindungan anak dan penghapusan kekerasan seksual, seperti diamanatkan undang-undang,” jelas Bintang dalam keteran resmi Plan Indonesia.

Baca juga: Jenis Kekerasan Seksual Menurut Permendikbud 30

Mereka, lanjut Bintang, juga berkesempatan turut menyosialisasikan UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS). Sosialisasi UU TPKS saat ini menjadi salah satu fokus KemenPPPA, yang dilakukan bersama berbagai elemen masyarakat.

Direktur Eksekutif Plan Indonesia Dini Widiastuti mengucapkan selamat dan bangga atas terpilihnya Kanaya dan Abhimanyu untuk menjadi Menteri PPPA selama sehari, serta terpilihnya 10 kelompok anak di program SJMPPPA 2022 ini.

Dia juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas komitmen Kementerian PPPA mendukung program kampanye ini.

Kampanye SJMPPPA 2022 merupakan bagian dari kampanye Sehari Jadi Pemimpin yang diselenggarakan setiap tahun oleh Plan International di berbagai negara.

Melalui kegiatan ini, anak dan kaum muda, khususnya perempuan, mempunyai kesempatan untuk menjadi pimpinan strategis di berbagai bidang, sehingga dapat menginspirasi sebayanya untuk berani menjadi pemimpin serta menyampaikan gagasannya secara luas.

“Seperti melalui SJMPPP 2022 ini, sebagai menteri PPPA selama sehari, Kanaya dan Abimanyu berkesempatan strategis menyampaikan gagasannya tentang perlindungan anak dari kekerasan seksual kepada para pembuat keputusan, pemangku kepentingan, dan masyarakat,” lanjut Dini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com