Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Pariwisata UNS Ungkap 4 Alasan Bali Jadi Tuan Rumah KTT G20

Kompas.com - 22/11/2022, 09:01 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Bali yang sudah dikenal luas di mancanegara, akhirnya dipilih untuk menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 15-16 November 2022.

Bahkan perhelatan akbar tersebut telah sukses digelar dengan menghadirkan 17 kepala negara, Sekjen PBB, Dirjen WHO, termasuk Presiden FIFA.

Tak hanya itu saja, dua kepala negara yang hadir yakni Presiden Amerika Serikat Joe Biden melakukan pertemuan bilateral pertama dengan Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Xi Jinping.

Terkait hal itu, Pakar Pariwisata Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Dr. Deria Adi Wijaya, S.ST.Par., M.Sc., memberikan pandangannya kenapa Bali cocok dijadikan lokasi untuk helatan akbar KTT G20.

Baca juga: Ini Profil Alumnus UNS Jadi MC B20 Summit 2022, Dulu Putra Solo 2006

4 alasan Bali cocok jadi tuan rumah KTT G20

Melansir laman UNS, Senin (21/11/2022), Dr. Deria menjelaskan ada 4 faktor, yakni:

1. Amenities

Menurutnya, faktor pertama ialah amenities atau fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh siapa pun yang berkunjung.

"Kalau kita bicara soal amenities, di Bali sudah paling lengkap. Bisa dibilang Bali memiliki segala hal, berbagai macam fasilitas penunjang atau pendukung wisatawan untuk tinggal di destinasi wisata," ujarnya.

Tentu, amenities itu penting bagi sebuah destinasi wisata agar wisatawan dapat tinggal dalam waktu yang lama di samping attraction (daya tarik wisata).

"Bali inilah salah satu destinasi wisata yang amenities-nya paling lengkap," imbuhnya.

2. Attraction

Dr. Deria mengatakan bahwa attraction di Bali juga cukup lengkap. Ini sangat berguna sebagai penarik wisatawan agar mau menyambangi destinasi wisata. Hal ini juga berkaitan dengan amenities.

Tentu dalam hal ini, attraction yang dimaksud meliputi hal apa pun yang ditawarkan oleh pengelola tempat wisata, mulai dari pemandangan gunung, keragaman flora dan fauna, hingga nilai historis yang tersimpan.

Baca juga: Bus Listrik Merah Putih di KTT G20 Bali Hasil Kolaborasi 4 Kampus

"Inilah mengapa Bali sering dijadikan tempat penyelenggaraan agenda atau pertemuan di tingkat internasional," kata dia.

3. Accesability

Hal lain yang kalah penting ialah accesability atau aksesibilitas yang membantu wisatawan mencapai destinasi wisata dengan mudah.

Ia mengatakan, aksesibilitas di Bali termasuk lengkap dan sudah terintegrasi yang bisa dibuktikan dari keberadaan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Pelabuhan Gilimanuk, dan Pelabuhan Benoa.

"Saya rasa aksesibilitasnya tergarap dengan baik dan Bali memerhatikan hal tersebut. Untuk jalur-jalur wisata juga sangat mudah. Itu yang menunjang perhelatan acara berkelas dunia. Itu sangat memungkinkan," terang Dr. Deria.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com