Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkuat "Technopreneurship", Universitas Mulia Balikpapan Gelar "Icsintesa 2022"

Kompas.com - 17/11/2022, 18:33 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Universitas Mulia Balikpapan menggelar "International Conference of Science and Information Technology in Smart Administration (Icsintesa)" yang ketiga di Bali pada 10-11 November 2022.

Icsintesa 2022 dilaksanakan bersamaan dengan Seminar Nasional Teknologi Informasi, Komunikasi dan Administrasi (Seminastika).

Ketua Panitia Richki Hardi dalam laporan pembukaan acara menyampaikan, konferensi ini diikuti akademisi dari 12 negara yakni Indonesia, Amerika Serikat, India, Selandia Baru, Palestina, Irak, Filipina, Brunei Darussalam, Jepang, Malaysia, Sri Lanka dan Uzbekistan.

Richki berharap, konferensi internasional ini dapat menghasilkan penelitian yang nantinya dipublikasikan oleh penerbit internasional IEEE Xplore Digital Library.

”Proses penerbitan paper ini membutuhkan kurang lebih dua bulan setelah konferensi dilaksanakan," jelas Rektor Universitas Mulia Balikpapan Muhammad Rusli.

"Selama proses ini, panitia 2022 3rd Icsintesa telah melakukan evaluasi dan cross check kembali secara teliti, semua tulisan yang telah dikirimkan guna menghindari plagiarisme dan menjaga kualitas tulisan,” jelas Muhammad Rusli di Bali, Jumat (11/11/2022).

Dari sekian banyak penilitian yang dipaparkan, salah satu yang terbaik berasal dari Uzbekistan yang dikerjakan oleh Islambek Saymanov dan Anvar Kabulov. Kemudian presentasi terbaik dalam konferensi ini dipegang oleh Sanjith M Gowda dari PES University, India.

Selain akademisi dari negara lainnya, peneliti Indonesia juga diberikan kesempatan memaparkan hasil penelitian kepada para peserta lain agar terjadi pertukaran ilmu.

Tidak sekadar menjadi wadah untuk tempat bertukar ilmu dan penilitian di bidang sains dan teknologi oleh para akademisi, Icsintesa dan Seminastika diharapkan mampu menjadi lokomotif pendidikan di tingkat global yang terdepan dalam bidang technopreneurship.

Hal ini sejalan dengan rencana kerja yang telah disusun Universitas Mulia Balikpapan agar menjadi bagian dari institusi pendidikan di tingkat global terdepan dalam bidang technopreneurship.

Baca juga: Dies Natalis Ke-15 UMN, Presiden Jokowi: Penting Perkuat Technopreneur

Dia menjelaskan, dibutuhkan berbagai terobosan dan perubahan secara revolusioner demi mewujudkan technopreneurship di Indonesia. Pasalnya sejak 2016 hingga sekarang baru ada sekitar 1,56 persen technopreneur dari total keseluruhan populasi masyarakat di Tanah Air.

"Hadirnya industri 4.0 yang berfokus pada integrasi ruang fisik dan virtual, dengan dukungan kecerdasan mendorong peradaban baru yang berbasis digital," tegasnya.

Ketua Yayasan Airlangga, Mulia Hayati Deviantie menjelaskan, pemerintah telah menyadari bahwa technopreneur memiliki potensi yang besar untuk terus berkembang di masa mendatang.

Ditambah lagi dengan semakin banyaknya pengusaha muda di bidang teknologi kreatif, membuktikan potensinya yang sangat besar. Namun, perkembangannya masih belum merata, dan masih bergerak di kota-kota besar di Indonesia.

"Universitas Mulia Balikpapan melalui sistem belajar dan mengajar di kampus, dan juga berbagai kegiatan lainnya seperti Icsintesa dan Seminastika berusaha mendorong lebih jauh kewirausahaan berbasis digital," ujar Mulia Hayati.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com