Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen Unair Ini Masuk Top 2 Persen Peneliti Terbaik Dunia

Kompas.com - 16/11/2022, 17:41 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Peran Universitas Airlangga (Unair) di kancah nasional maupun internasional sudah tidak diragukan lagi.

Bayangkan saja, hasil penelitian dan inovasi yang dihasilkan Unair sudah diakui dunia.

Baca juga: 9 Jurusan Kuliah Paling Bahagia untuk Mahasiswa, Ada Incaranmu?

Salah satu buktinya adalah Dosen Fakultas Keperawatan Unair yang masuk dalam jajaran The World’s Top 2 Percent Scientist 2022 yang dirilis oleh Stanford University dan Elsevier. Dosen tersebut adalah Ferry Efendi.

Ferry menerangkan, raihan ini merupakan pertama kali dirinya masuk ke dalam jajaran The World’s Top 2 Percent Scientist 2022.

"Tidak menduga bisa masuk dalam top 2 persen peneliti dunia," ucap dia dalam keterangannya, Rabu (16/11/2022).

Dia menjelaskan, untuk meraih predikat tersebut tidak mudah.

Itu karena setiap peneliti yang ada dalam jajaran tersebut harus memiliki dampak dan kualitas yang tinggi dalam publikasi di jurnal internasional, khususnya dilihat dari sitasinya.

Dia menceritakan, ketertarikan menulis berawal saat dirinya menjadi mahasiswa Ilmu Keperawatan Unair yang saat itu masih berada di bawah naungan Fakultas Kedokteran pada 2001.

Sejak menjadi mahasiswa, Ferry sudah aktif mengikuti ajang kompetisi seperti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan Lomba Karya Tulis Mahasiswa (LKTM).

Motivasi menulis, kata dia, didasari oleh keinginannya yang ingin mendapatkan pengalaman serta kesempatan untuk jalan-jalan gratis mengelilingi Indonesia.

"Waktu itu saya dan teman-teman ingin dapat pengalaman dan jalan-jalan gratis. Kita nggak punya apa-apa, tapi punya ide dan semangat," tutur dia.

Baca juga: 8 Universitas Terbaik di Jawa Timur Versi QS AUR 2023, Ada 2 PTS

"Jadi melalui PKM bisa mendapatkan dana. Ikut LKTM juga dapat award, pendanaan, dan jalan-jalan ke seluruh Indonesia. Ke sana kemari gratis, banyak ilmu baru yang didapat, ketemu orang-orang baru, orang-orang yang hebat, dan paling penting belajar dari pengalaman para pemenang," sambung dia.

Dia menyebut, setiap momen yang dilaluinya memberikan proses pembelajaran yang berarti dalam meniti karier sampai saat ini.

"Akibat bertemu orang-orang hebat di situ saya merasa bahwa tidak ada batas waktu untuk belajar. Ternyata setiap momen penuh dengan proses pembelajaran sehingga memotivasi saya untuk mau berkarya, menulis, dan meneliti," ucap dia.

Bagi Ferry, momen terindah saat masa kuliah adalah saat dirinya dan tim berhasil menyabet medali emas pada PKM Pengabdian Masyarakat pada 2006.

Baca juga: 10 Jurusan Kuliah Gampang Dapat Kerja di Era Revolusi Industri 4.0

"Motivasi itu terbangun hingga lulus. Sehingga setiap tahunnya dapat nominasi dan medali dari berbagai kegiatan kemahasiswaan. Puncaknya saat dapat emas PKM Pengabdian Masyarakat yang merupakan hadiah terindah," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com