Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/11/2022, 07:30 WIB
Fransisca Andeska Gladiaventa,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus berupaya untuk mendukung pelaksanaan pendidikan di Indonesia.

Salah satu caranya adalah dengan memberikan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Dana BOS yang diberikan oleh Kemendikbudristek ke beberapa sekolah di seluruh Indonesia rupanya membawa banyak manfaat, mulai dari membantu biaya operasional sekolah hingga kecepatan penyaluran dana BOS yang cepat dan aman.

Kepala sekolah menengah pertama (SMP) Negeri 1 Seirit, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali Nyoman Armaja mengatakan, dan BOS yang disalurkan oleh pemerintah ke SMP Negeri 1 Seirit begitu bermanfaat.

Ia mengaku sangat terbantu dengan adanya kenaikan satuan biaya dana BOS yang dapat dialokasikan sebagai tambahan biaya operasional sekolah.

“Satuan pendidikan di SMP hanya memiliki satu sumber biaya operasional, yaitu dana BOS, sehingga kenaikan biaya dana BOS begitu signifikan memengaruhi pelaksanaan program sekolah,” ungkap Nyoman dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Rabu (9/11/2022).

Sama halnya dengan yang dikatakan Nyoman, Kepala sekolah menengah atas (SMA) Negeri 20 Maluku Tengah Zainab Latuconsina mengatakan, bantuan dana BOS sangat membantu pihak sekolah. Apalagi bantuan ini tidak melalui birokrasi yang berbelit-belit, sehingga pencairannya pun cepat dan tepat waktu.

Baca juga: Tingkatkan Peran Generasi Muda, Kemendikbudristek Gelar Acara Puncak Bulan Bahasa dan Sastra 2022

“Perubahan kebijakan pemerintah yang mengubah besaran satuan dana BOS sangat membantu pihak sekolah karena biaya pada tiap-tiap daerah dinilai berbeda, tergantung dengan jarak jauh dekatnya dengan kota, kabupaten, atau provinsi. Selain itu, penggunaan dana BOS dinilai lebih fleksibel dan tidak merugikan pihak sekolah dalam pengelolaannya karena tidak ada intervensi dari pihak lain,” ujar Zainab.

Selain dinilai cepat dan tepat waktu, Kepala sekolah SMA Negeri 1 Jempang, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur Eduardus Bala menjelaskan, dana BOS merupakan langkah yang paling pas untuk para tenaga pendidik di setiap sekolah. Sebab, dana BOS bisa meminimalisasi kesulitan operasional di sekolah.

“Saat penyaluran masih melalui kas daerah, prosedurnya terlalu panjang karena banyak administrasi yang harus dilakukan. Selain itu, penyalurannya yang tidak tepat waktu membuat kita harus mengajukan pinjaman ke pihak ketiga. Namun, dengan sistem yang baru saat ini, pencairan dana BOS langsung mengarah ke kita, sehingga sangat memudahkan kami,” jelas Eduardus.

Baca juga: Kolaborasi Unicharm dengan Kemendikbudristek, Ciptakan Budaya Hidup Sehat dan Bersih

Sementara itu, Kepala sekolah dasar (SD) Inpres Lowu, Kabupaten Minahasa Tenggara Christina Deasy Montol mengatakan, penyaluran dana BOS dengan sistem baru ini dinilai sangat mudah, karena sistem penyalurannya langsung masuk ke rekening satuan pendidikan.

Hal itu membuat pihak sekolah dapat langsung mencairkan melalui bank yang telah ditunjuk, sehingga lebih efisien.

“Sekolah dapat lebih mudah dalam bertransaksi dengan penyedia lokal maupun lewat Sistem Informasi Pengadaan di Sekolah (Siplah). Kami juga sangat terbantu dengan kenaikan biaya sesuai dengan wilayah, karena di setiap daerah memiliki tingkat kemahalan yang berbeda-beda,” kata Deasy.

Beberapa kepala sekolah lain, seperti Kepala SDN Sermong, Kabupaten Sumbawa Barat Surdianah dan Kepala SDN 216 Maluku Tengah Saleh juga mengatakan hal yang senada dengan Deasy.

Menurut mereka, penyaluran dana BOS yang kini langsung diberikan ke rekening sekolah sungguh membantu satuan pendidikan tanpa harus menunggu lama.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com